Berita

Pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam/Net

Politik

Diduga Dilakukan Penyusup, Insiden Pembakaran Bendera PDIP Untuk Kaburkan Fokus Penolakan RUU HIP

JUMAT, 26 JUNI 2020 | 14:31 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pembakaran bendera PDIP saat aksi tolak RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Rabu (24/6), diduga dilakukan pihak penyusup yang ingin memecah situasi.

Pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam mengatakan, akibat insiden pembakaran bendera PDIP yang diduga dilakukan penyusup aksi yang digelar oleh Aliansi Nasional Anti Komunisme (ANAK) NKRI dapat menghilangkan isu sebenarnya, yakni fokus terhadap penolakan RUU HIP.

"Saya menduga jangan-jangan ada penyusup yang memang mendesain sedemikian rupa untuk memecah situasi dan kondisi yang sebenarnya," ucap Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (26/6).


"Penolakan terhadap RUU HIP saya kira adalah hak setiap warga negara, akan tetapi pembakaran terhadap bendera PDIP adalah hal yang lain lagi," imbuhnya.

Saiful pun meyakini, pihak panitia maupun organisasi masyarakat (ormas) yang tergabung dalam ANAK NKRI tidak mungkin melakukan tindakan yang gegabah seperti pembakaran bendera partai.

"Saya kira tidak mungkinlah mereka segegabah melakukan pembakaran. Pasti ada penyusup dari luar yang ingin memperkeruh suasana," katanya.

Dengan demikian, Saiful pun meminta kepada aparat penegak hukum untuk bertindak secara profesional atas laporan yang dilakukan oleh PDIP agar tidak salah sasaran terhadap pihak yang di proses hukum nantinya.

"Untuk itu polisi harus profesional dan proporsional dalam mengusut kasus pembakaran bendera PDIP ini. Jangan sampai salah sasaran terhadap siapa yang sebenarnya melakukan pembakaran tersebut," pungkas Saiful.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya