Berita

Ustad Edy Muluyadi (dua dari kanan) usai jalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya/Ist

Politik

Korlap Aksi Tolak RUU HIP Di DPR Diperiksa Polda Metro Jaya, Ada Apa?

JUMAT, 26 JUNI 2020 | 00:53 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Buntut aksi pembakaran bendera bergambar banteng moncong putih di depan Gedung DPR RI, Jakarta, pihak panitia aksi "Selamatkan NKRI dan Pancasila dari Komunisme" diperiksa di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Kamis (25/6).

Koordinator lapangan aksi yang tergabung di Aliansi Nasional Anti Komunisme (ANAK) NKRI, Ustaz Edy Mulyadi mengaku usai diperiksa polisi di Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Kamis malam (25/6).

Pemeriksaan itu merupakan buntut aksi pembakaran bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) saat para delegasi organisasi masyarakat (Ormas) yang turut aksi unjuk rasa sedang bertemu wakil rakyat di Gedung DPR RI, Jakarta pada Rabu (24/6) kemarin sore.

"Di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, usai diperiksa soal pembakaran bendera PDIP," ucap Ustaz Edy Mulyadi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis malam (25/6).

Namun demikian, Ustaz Edy belum menjelaskan secara detail terkait materi pemeriksaan yang selesai pada malam ini.

Kantor Berita Politik RMOL juga belum mendapatkan informasi sejak kapan Edy beserta beberapa orang tersebut diperiksa polisi serta alasannya diperiksa.

"Cerita detailnya besok aja ya. Insya Allah," singkat Ustaz Edy.

Diketahui, aksi menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) di depan Gedung DPR RI berujung adanya aksi pembakaran dua bendera, yakni bendera bergambar palu arit dan bendera PDIP.

Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Ustaz Yusuf Martak mencurigai adanya pihak lain yang sengaja menyusup acara demonstrasi tersebut.

"Kami masih mencurigai pembakar Bendera PDIP dari pihak lain. Karena di saat kejadian Saya selaku ketua delegasi bersama delegasi yang lain sedang mengadakan pertemuan dengan DPR," ucap Ustaz Yusuf Martak kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis pagi (25/6).

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya