Berita

Mantan staf KSP, Beathor Suryadi/Net

Politik

Pejabat Kementerian Jadi Komisaris BUMN, Reformasi Birokrasi Jalan Di Tempat

KAMIS, 25 JUNI 2020 | 11:44 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Rangkap jabatan seolah menjadi hal yang biasa di periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo. Terutama bagi mereka yang menduduki jabatan penting di sejumlah BUMN.

Kondisi ini jelas tidak baik bagi pemerataan pendapatan di masyarakat. Karena ada sejumlah jabatan strategis yang diduduki oleh segelintir orang saja.

Secara khusus, mantan anggota Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP), Beathor Suryadi, menyoroti sejumlah pejabat eselon 1 di Kementerian yang merangkap Komisaris BUMN.


Beathor berpendapat, dalam kondisi pandemik Covid-19 saat ini, ada baiknya presiden lebih berhemat dengan anggaran. Salah satu caranya adalah dengan menarik pejabat Kementerian agar fokus bekerja di satu intansi saja.

Terlebih, imbuh Beathor Suryadi rangkap jabatan juga tidak punya ukuran jam kerja yang jelas.

"Presiden harus memberikan peluang Komisaris itu kepada pihak lain dan atau Relawan Jokowi. Agar terjadi pemerataan dan pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja, untuk mengurangi pengganguran," ucap Beathor Suryadi, melalui keterangannya, Kamis (25/6).

Beathor pun memberi contoh rangkap jabatan yang terjadi di Kementerian Keuangan pimpinan Sri Mulyani.

"Sebagai contoh, Sekjen Kemenkeu, Pak Hadiyanto. Selain (dapat) gaji PNS eselon satu, Komisaris Bank BRI, juga jadi Dewan Pengawas di Lembaga Pendidikan (LPDP) dan RSCM," beber Beathor.

Menariknya, persoalan rangkap jabatan ini, jelas Beathor, pernah menjadi jargon Presiden Jokowi di awal membentuk Kabinet Pertamanya. Saat itu presiden menolak ketua partai politik menjadi menteri.

Diterangkan Beathor, saat itu Muhaimin Iskandar berminat jadi Menteri dan diminta mundur dari Ketua PKB.

Berbeda dengan saat ini, di mana rangkap jabatan justru seolah dibiarkan. Menjadi pertanda bahwa reformasi birokrasi yang digaungkan Jokowi hanya sebatas slogan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya