Berita

Direktur Indonesia Future Studies (Infus) Gde Siriana Yusuf/Net

Politik

Cara Berpolitik Era Orba Hingga Jokowi Nggak Kreatif, Cuma Bisa Mainin Isu “KPK”

KAMIS, 25 JUNI 2020 | 10:00 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Rezim penguasa saat ini tengah bertarung dengan dirinya sendiri untuk meloloskan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

Seolah saling lempar bola, rezim penguasa di parlemen yang dimotori oleh PDIP bersikukuh RUU HIP dibahas sampai selesai.

Sementara rezim penguasa di pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo mengatakan tidak, alias menunda pembahasan RUU HIP ini dengan tidak mengeluarkan supres.

Gejolak sosial pun muncul Rabu (24/6) kemarin. Di mana, sejumlah ormas menggeruduk Gedung MPR-DPR di Senayan, Jakarta Pusat.

Tak hanya itu, sejumlah pihak pun telah menyampaikan pandangannya terkait RUU HIP ini, termasuk salah satunya disampaikan Direktur Indonesia Future Studies (Infus) Gde Siriana Yusuf.

Dia menilai, rezim penguasa dari semenjak orde baru hingga sekarang ini tidak yang berubah dalam hal mengelola isu.

"Cara berpolitik kekuasaan dari Orba hingga (rezim) Jokowi tidak berubah, enggak kreatif. Hanya bisa mainkan isu Komunis, Pancasila & Khilafah (KPK)," ujar Gde Siriana kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (25/6).

Bahkan, Board Member of Bandung Innitiaves Network ini memandang isu-isu yang digelontorkan pemerintah tidak guna manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

"Enggak mampu angkat isu-isu kemiskinan, ketimpangan sosial, pengangguran. Sekalinya isu ekonomi meroket eh nyungsep," ungkapnya.

Karena itu, Gde Siriana berkesimpulan bahwa dinamika politik di Indonesia tak ubahnya barang dagangan, yang hanya berkutat dipersoalan uang.

"Kontestasi politik di Indonesia masih primitif, hanya berkutat di uang-kekuasaan-uang. Seharusnya sistem mengupayakan kontestasi dengan proses integritas-kekuasaan-transformasi, agar memberi benefit pada masyarakat," demikian Gde Siriana Yusuf.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya