Berita

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito/Ist

Kesehatan

Menghemat Anggaran, Pemerintah Ubah Strategi Penanganan Covid-19 Tak Hanya Fokus Pengobatan

RABU, 24 JUNI 2020 | 18:47 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Strategi penanganan pandemi virus corona baru (Covid-19) diubah pemerintah guna menghemat anggaran negara.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menerangkan, pemerintah tengah mengusahakan untuk keluar dari strategi atau pendekatan kuratif, alias mengobati yang sakit.

Pasalnya ia mengatakan, strategi kuratif membutuhkan biaya yang cukup besar karena melihat pandemik corona ini akan berlangsung lama dan ketergantungan terhadap produk alkes dan obat luar negeri menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat.

"Maka dari itu bangsa Indonesia harus bersiap-siap untuk menghadapi pandemik ini untuk masa yang akan datang," papar Wiku saat jumpa pers bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (24/6).

Oleh karena itu, pemerintah melalui Gugus Tugas mengubah penanganan Covid-19 baik dari segi strategi, struktur, sistem, skil, dan target dengan mengedepankan pendekatan preventif dan promotif.

Sruktur pendekatan preventif dan promotif ini akan terintegrasi dari pusat sampai dengan daerah. Baik dari pola manajemen penanganan yang berbasis gotong royong, keterlibatan pakar dari berbagai bidang kesehatan masyarakat, bidang epidemiologi, dan juga bidang ekonomi.

"Karena seluruhnya terstruktur sampai dengan daerah. Intinya adalah yang sehat tetap sehat, yang kurang sehat harus sembuh, dan yang sakit diobati sampai sembuh," ucapnya.

"Pendekatan yang selama ini dilakukan kuratif pada saat awalnya, sekarang sudah bergeser ke pada preventif promotif. Dengan harapan lebih hemat, efektif, efisien dan berkelanjutan. Karena kita tidak tahu sampai kapan kita akan berhadapan dengan penyakit ini di dunia," demikian Wiku Adisasmito.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya