Berita

Komisi Tiga India di Pakistan/Net

Dunia

Dua Pejabat India Yang Diduga Diculik Oleh Intelijen Pakistan Telah Kembali Ke Negaranya

SELASA, 23 JUNI 2020 | 15:53 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Setelah diduga diculik oleh Intelijen Antar Layanan Pakistan (ISI), dua anggota staf Komisi Tinggi India di Islamabad berhasil kembali ke India pada Senin (22/6) melalui perbatasan Attari-Wagah. Mereka ditemani oleh tiga pejabat India lainnya.

Kedua pria itu, Selvadhas Paul dan Dwimu Brahma, bekerja sebagai pengemudi di Komisi Tinggi India di Islamabad. Sumber di Pos Pemeriksaan Terpadu (ICP) di Attari mengatakan bahwa bekas luka terlihat di wajah, leher, dan paha Selvadhas dan Brahma selama pemeriksaan medis, yang mengindikasikan mereka disiksa saat tahanan selama 12 jam.

Tiga petugas lain yang kembali adalah Sekretaris Kedua S Shiv Kumar, Kapten Penasihat Udara Grup, Manu Midha dan Pankaj. Kelima orang itu datang ke perbatasan Wagah menggunakan mobil dari Islamabad.

Seorang pejabat senior di perbatasan Attari mengatakan, “Lima pejabat Komisi Tinggi India menyeberang ke India pada sore hari. Tiga pejabat yang menemani Selvadhas dan Brahma sedang cuti dan akan kembali bekerja.”

Selvadhas dan Brahma dibawa pergi dengan kendaraan terpisah dari Attari didampingi oleh tim personel Pasukan Keamanan Industri Pusat (CISF), sementara tiga lainnya pergi dengan kendaraan lain.

Badan intelijen Pakistan disebut menutup mata dan memborgol mereka.

“Mereka diinterogasi selama 12 jam oleh tim yang terdiri dari setidaknya 10 orang,” kata  sebuah sumber, seperti dikutip dari New Indian Express, Senin (22/6).

Menurut sumber yang sama, pihak berwenang Pakistan menyiksa mereka dalam upaya untuk memaksa agar mereka mengaku terlibat dalam kegiatan pengumpulan intelijen di Komisi Tinggi India.

Kementerian Luar Negeri India mengajukan protes keras atas dugaan penculikan dan penyiksaan kedua pejabat itu dengan memanggil kuasa hukum dari Komisi Tinggi Pakistan, Haider Shah.

Sementara itu Pakistan membantah tuduhan tersebut.

“Kami menolak narasi yang sepenuhnya tidak akurat tentang peristiwa yang terkait dengan kejahatan tabrak lari oleh pejabat Komisi Tinggi India,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Aisha Farooqui kepada Anadolu Agency.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Makan Bergizi Gratis Ibarat Es Teh

Jumat, 14 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

UPDATE

Zarof Dituntut Buka Asal Usul Uang Rp915 Miliar

Rabu, 19 Februari 2025 | 07:41

Hujan Berintensitas Sedang Basahi Jakarta

Rabu, 19 Februari 2025 | 07:24

Terpilih Aklamasi, Dedi Siregar Siap Perkuat Sinergi GPA dengan Gubernur dan Pemprov DKI

Rabu, 19 Februari 2025 | 06:50

Hijaukan Pesisir, PT PNM Bersama Relawan Bakti BUMN Tanam 1.000 Mangrove

Rabu, 19 Februari 2025 | 06:35

Masa Jabatan Segera Berakhir, Pj Bupati OKI Mendadak Rombak 12 Pejabat

Rabu, 19 Februari 2025 | 06:22

Mampukah Negara Sita Aset Triliunan Zarof Ricar?

Rabu, 19 Februari 2025 | 06:10

Sulit Cairkan Dana, Nasabah BMT BUS Jepara Ngadu ke DPRD

Rabu, 19 Februari 2025 | 05:57

4 Tahun Nganggur, Zidane Hanya Selangkah Lagi Tangani Timnas Prancis

Rabu, 19 Februari 2025 | 05:41

Ini Daftar 10 Anggota DPRD Karawang Paling Tajir

Rabu, 19 Februari 2025 | 05:18

Menuju Banjarnegara, 13 Truk Pembawa Tabung Raksasa Sudah Tiba di Kebumen

Rabu, 19 Februari 2025 | 04:58

Selengkapnya