Berita

Rudal S-400 buatan Rusia/Net

Dunia

Isu Merebak, Kunjungan India Ke Moskow Jelaskan Intervensi China Atas Perbatasan Dan Minta Rusia Percepat Kirim Rudal S-400

SELASA, 23 JUNI 2020 | 10:56 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kunjungan Menteri Pertahanan (menhan) India Rajnath Singh ke Rusia selama tiga hari bukan hanya sekadar menghadiri Parade Kemenangan di Moskow. Media-media di New Delhi menyebut Singh akan mendesak pihak Moskow untuk mempercepat pengiriman sistem pertahanan rudal S-400 yang telah dibeli.

Walau belum ada pernyataan resmi terkait hal itu, namun isu mengenai desakan pengiriman senjata pertahanan mencuat dipicu ketegangan yang terjadi pada pekan lalu di perbatasan Ladakh yang menewaskan 20 tentara India dan belasan lainnya luka-luka.

Dikabarkan, dalam kunjungannya ke Rusia, Rajnath Singh ingin memaparkan intervensi China atas wilayahnya atas garis kontrol yang sebenarnya, dikutip dari Times Now News, Senin (22/6).  

Rusia telah menunda pengiriman sistem pertahanan rudal S-400 ke India karena pandemik Covid-19. China, yang juga merupakan mitra strategis Rusia, telah memiliki sistem rudal S-400 dalam gudang senjatanya. Sistem itu mampu mendeteksi, melacak, dan menghancurkan semua senjata musuh.

Karena kemampuannya, beberapa negara termasuk China, Arab Saudi, Turki , India, dan Qatar, telah menyatakan keinginan untuk rudal sistem S-400 milik Rusia.

India pun mendesak pengiriman sistem rudal S-400 bisa lebih cepat dilakukan, mengingat ikatan historis antara New Delhi dan Moskow. Keandalan pasokan senjata pertahanan canggih Rusia menjadi perhatian utama dalam jadwal kunjungan Singh tersebut.

Selain mengunjungi Moskow, Rajnath Singh juga akan melakukan pertemuan dengan negara-negara lain. Pada 23 Juni besok, Rajnath Singh mengadakan pertemuan triparti, Rusia-India-China.

Menteri Luar Negeri India, S Jaishankar juga akan hadir bersama Menteri Luar Negeri Tiongkok dan Menteri Luar Negeri Rusia.

Diharapkan pertemuan itu akan berlangsung lebih sportif dan  semua pihak sepakat untuk menentukan garis perbatasan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya