Berita

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Muhammad Tito Karanvian/Net

Politik

Mendagri Yakin Pilkada Berikan Efek Domino Ke Ekonomi Masyarakat

SENIN, 22 JUNI 2020 | 17:08 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pesta demokrasi Pilkada Serentak 2020 akan memberikan dampak perekonomian yang cukup besar bagi masyarakat di 270 daerah penyelenggaraan.

Begitulah yang diyakini Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karanvian saat menggelar jumpa pers, di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (22/6).

"Justru dengan adanya pilkada ini anggaran sebanyak 1,9 triliun yang ada di daerah-daerah, yang tadinya difreeze, ini akan cair. Apalagi didukung oleh pusat, dari APBN," ujar Tito.


Berdasarkan penilaian, mantan Kapolri ini melihat sebagian besar anggaran pilkada yang ada di daerah maupun yang ada di APBN akan langsung ditransfer ke seluruh KPU daerah, Bawaslu daerah dan instansi penyelenggara maupun pengawas pemilu lainnya.

Dari sumber-sumber anggaran yang diberikan tersebut, instansi penyelenggara pemilu pun akan langsung menggunakannya untuk biaya honor para petugas pemilu, baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga tingkat desa.  

"Nah hitung 340 ribu TPS (Tempat Pemungutan Suara) lebih di kali sekurang-kurangnya 10 petugas, maka akan ada lapangan kerja sebanyak 3 juta lebih selama enam bulan," paparnya.

Selain itu, diharuskannya penyelenggara untuk menyiapkan alat pelindung diri (APD) untuk menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat juga mendatangkan rezeki bagi UMKM setempat di daerah.

Tito menyebutkan, ada 40 persen dari anggaran pilkada yang digunakan untuk pembelian peralatan pilkada, dan perlindungan Covid 19, seperti sabun, hand sanitizer, masker, untuk penyelenggara maupun pemilih.

"Ini membuat UMKM dan dunia usaha menjadi bergerak juga. Distimulan, nah kita berharap akan dapat dampak ekonomi yang bergerak, ini," ujarnya.

Bahkan lanjut mantan Kapolda Papua ini, setiap kandidat yang akan bertarung juga sudah pasti menyiapkan anggaran untuk operasional hingga alat peraga kampanye, semisal masker atau hand sinitizer yang dipasang nama atau foto kandidat untuk dibagikan pada masyarakat.

"Bayangkan dari 270 daerah, kalau tiga saja kontestan dari tiap daerah berarti ada delapan ratus lebih yang akan bertanding. Mereka pasti keluar biaya juga untuk saksi kampanye dan lain lain. Jadi ada uang yang beredar di masyarakat Bukan di tingkat pusat," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya