Berita

Wilayah Kashmir yang dijaga oleh petugas keamanan/Net

Dunia

Bertemu Virtual, OKI Akan Selesaikan Sengketa Jammu Dan Kashmir Oleh India-Pakistan

SENIN, 22 JUNI 2020 | 10:50 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Grup Kontak yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengadakan pertemuan darurat via konferensi video untuk membahas sengketa wilayah India dan Pakistan atas Jammu dan Kashmir.

Grup Kontak OKI untuk Jammu dan Kashmir sendiri terdiri dari Azerbaijan, Niger, Pakistan, Arab Saudi, dan Turki. Para menteri luar negeri negara-negara tersebut bertemu secara virtual pada Senin (22/6).

"Pertemuan itu adalah bagian dari serangkaian pertemuan Grup Kontak Jammu dan Kashmir yang berkesinambungan untuk mengatasi masalah ini," ujar Sekretaris Jenderal OKI, Dr. Yousef Al-Othaimeen seperti dilansir dari Anadolu Agency.


Sengketa wilayah antara India dan Pakistan atas Jammu dan Kashmir sendiri sudah terjadi pada 1947 atau ketika mereka berpisah.

Kashmir sendiri dipegang oleh dua administrasi, India dan Pakistan. Kendati begitu keduanya selalu mengklaim Kashmir secara keseluruhan.

Selain India dan Pakistan, wilayah tersebut juga sebenarnya ikut disengketakan oleh China.

Sejak bersengketa, India dan Pakistan sudah melakukan perang selama tiga kali, yaitu pada 1948, 1965, dan 1971. Beberapa kelompok Kashmir di Jammu dan Kashmir telah berperang melawan pemerintah India untuk kemerdekaan atau penyatuan dengan negara tetangga Pakistan.

Menurut beberapa organisasi hak asasi manusia, ribuan orang telah terbunuh dalam konflik sejak 1989.
Hingga saat ini, India dan Pakistan kerap bersitegang atas Kashmir.

OKI sendiri telah didirikan pada 1967 dan terdiri dari 67 negara. Organisasi tersebut adalah suara kolektif dunia Muslim untuk memastikan dan melindungi kepentingan ekonomi dan politik mereka.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya