Berita

Presiden RI, Joko Widodo saat meninjau wisma atlet/Istimewa

Politik

Indonesia Negara Tertinggi Covid-19 Di Asia Tenggara Karena Pemerintah Tidak Fokus, Ujungnya Rakyat Jadi Korban

MINGGU, 21 JUNI 2020 | 16:32 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Posisi Indonesia sebagai negara tertinggi kasus Covid-19 di Asia Tenggara terjadi karena pemerintahan Joko Widodo sejak awal menyepelekan virus asal Wuhan, China ini.

Menurut pandangan analis politik Universitas Islam Indonesia (UII), Geradi Yudhistira, instrumen negara lemah dalam melakukan pencegahan, baik bersifat pengobatan maupun pencegahan Covid-19 yang bersifat kebijakan publik.

"Pemerintah tampak kebingungan di antara ekonomi atau medis. Kebingungan itu terefleksikan melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan setengah-setengah, tidak ada ketegasan. Ke ekonomi tidak tegas, ke kesehatan juga tidak tegas," ucap Geradi Yudhistira kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (21/6).


Berada dalam posisi kebingungan, pemerintah kemudian memutuskan lebih mengutamakan pemulihan sektor ekonomi dalam bentuk new normal meskipun kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat.

"Ketika ekonomi global distarter karena memang mesinnya sudah dingin, pemerintah ngegas lagi tapi di sisi lain malah makin panas. Itu mungkin perumpamaan yang bisa diberikan gitu ya," sambung Geradi.

Selain itu, di saat negara lain melakukan lockdown saat ditemukan kasus Covid-19, Indonesia masih dengan santai dan banyak alasan untuk tidak menerapkan kebijakan tersebut. Pemerintah lebih memilih mengambil kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dinilai tidak efektif.

"Di situlah akhirnya titik lemah kebijakan pemerintah yang tidak bisa kita ubah lagi ke belakang, sehingga yang terjadi sekarang adalah buntut daripada apa yang sudah dikerjakan di belakang selama 2-3 bulan ke belakang," terang Geradi.

"Saya pikir itu sudah hal yang mengecewakan. Kita cuma bisa was-was, kita hanya menjadi korban dari kebijakan pemerintah yang selama ini tidak pernah fokus ke dalam satu hal," pungkas Geradi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya