Berita

Ekonom senior DR. Rizal Ramli dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Pandjaitan/Net

Politik

Geradi: Luhut Pandjaitan Takut Rakyat Makin Kritis Seperti Rizal Ramli

MINGGU, 21 JUNI 2020 | 07:39 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Penolakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Pandjaitan untuk berdebat dengan ekonom senior DR. Rizal Ramli merupakan hal yang wajar.

Menko Luhut dinilai sudah memiliki perhitungan matang mengenai konsekuensi yang akan diterima jika sampai menanggapi kesanggupan Rizal Ramli atas tantanganya sendiri.

"Soal debat saya pikir akan sangat-sangat berat konsekuensinya jika Luhut menerima tantangan," ujar analis politik dari Universitas Islam Indonesia (UII), Geradi Yudhistira kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (21/6).

Geradi menerangkan, jika Luhut kalah dalam debat itu, maka Luhut maupun tim ekonomi Jokowi otomatis harus menjalankan perekonomian sesuai data yang dimiliki oleh Rizal Ramli.

"Dengan begitu pertimbangan-pertimbangan politik yang tidak kita tahu apa itu di belakang sana itu menjadi dihilangkan dan itu menjadi susah," jelas Geradi.

Dia pun merasa yakin Luhut tidak akan berani mengambil risiko yang mempertaruhkan pertimbangan politik pemerintahan Jokowi.

Selain itu, jika Luhut merespon kesanggupan Rizal Ramli, maka publik akan semakin kritis terhadap pemerintah. Sebab, Rizal Ramli akan membuka data yang selama ini publik tidak ketahui mengenai borok kebijakan utang pemerintah.

"Masyarakat akan cenderung untuk mendengar dan mengikuti pemikiran-pemikiran kritis yang dilontarkan oleh para akademisi dan pengamat ekonomi di luar," sambung Geradi.

Dengan demikian, Geradi beranggapan pihak-pihak pemerintahan Jokowi tidak akan berani melakukan debat terbuka dengan akademisi maupun pengamat ekonomi yang dapat merugikan pemerintahan Jokowi sendiri.

"Jadi saya pikir saya melihat tidak akan terjadi sebuah debat terbuka antara pemerintah dengan akademisi dan atau dengan pengamat ekonomi sekalipun," pungkas Geradi.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya