Berita

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksaman), Samuel F. Silaen/Net

Politik

Harus Dipahami, New Normal Pilihan Dilematis Buat Pemerintah

SABTU, 20 JUNI 2020 | 12:43 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pemerintah antara benci dan rindu soal pemberlakuan masa transisi new normal saat ini. Pilihan dilematis buat pemerintah selain harus secara perlahan-lahan menggerakan roda ekonomi yang terpapar virus corona.

Karena jika semakin lama terhenti maka akan semakin membebani APBN yang sedang berjalan.

Pemerintah seperti tidak ada pilihan untuk menghadapi dampak sosial dan ekonomi yang sedang terpuruk saat ini. Jika terus-terusan menambah utang untuk membiayai defisit transaksi berjalan APBN, berbahaya untuk jangka panjang.


"Dan jika berlama-lama maka ekonomi bukan hanya 'stuck' tapi 'failed'," kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksaman), Samuel F. Silaen kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (20/6).

Sungguh dilematis soal pelaksanaan new normal. Satu sisi roda ekonomi akan berjalan (berputar) kembali, di sisi lain naiknya jumlah korban yang terpapar virus corona. Jelas Samuel F. Silaen, peningkatan ini sedikit banyak menjadi momok yang juga menakutkan bagi pemerintah.

Tidak mudah untuk memasuki masa new normal, meski belum semuanya berjalan mulus, namun new normal ini menjadi keterpaksaan saja atas kondisi ekonomi 'crushed'.

"Mau tidak mau pemerintah harus melakukan tahapan new normal agar roda ekonomi kembali dapat berputar dimasa transisi ini," ujar Samuel F. Silaen.

Anggaran untuk penanganan dampak Covid-19 ini juga tidak sedikit. Banyak juga 'roman- roman' tidak sedap bermunculan yakni penyalahgunaan dana diberbagai daerah, pemerintah pusat seperti tidak berdaya menghadapi rantai birokrasi karena masing-masing pemimpin daerah itu adalah 'election leaders'.

"Pemerintah pusat sangat berhati-hati dalam memulai aktivitas ekonomi agar tidak kontraproduktif bagi laju penyebaran wabah virus corona di tengah masyarakat. Ini tantangan yang tidak mudah, melihat perilaku nyata masyarakat yang terkadang abai dengan protokol kesehatan yang sudah dicanangkan," tutur Samuel F. Silaen, alumni Lemhanas Pemuda I 2009.

New normal menjadi keharusan sekaligus keniscayaan hidup karena pilihan 'dilematis', sebab dampak signifikan hempasan Covid-19 ini begitu dahsyat. Mengguncang sendi-sendi ekonomi global tidak terkecuali ekonomi Indonesia.

"Syukur kepada pemerintah Indonesia yang relatif sudah berhasil menekan penyebaran virus corona dengan berbagai skema yang diambil, meski tak sempurna 100 persen. Namun dengan masa transisi new normal ini tidak ada jaminan bahwa Covid-19 ini akan segera lenyap alias enyah dari bangsa ini selama PSBB diberlakukan/diterapkan," ungkap Samuel F. Silaen.

Hari ini, 80 mall di Jakarta serentak sudah dibuka dan lain-lain. Samuel F. Silaen menduga mereka terpaksa saja membuka gerai meski rasa kuatir menghantui pemilik gerai akan sepi pengunjung, sementara biaya operasionalnya tak terhindarkan, hanya dengan harapan supaya masa masa transisi new normal ini berangsur pulih kembali, roda ekonomi kembali dapat berputar normal.

"Pemerintah sudah pasti tertekan berat akibat dampak buruk pandemik Covid-19 ini, banyak pembangunan infrastruktur pusat dan daerah juga ikut macet kena hempasan Covid-19, pemerintah sedang putar otak keras untuk menggerakkan roda ekonomi yang kadung macet," tutup Samuel F. Silaen.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya