Berita

Dr. Mispansyah saat mengisi diskusi daring bertajuk "RUU HIP Wajib Ditolak, Kenapa?"/RMOL

Politik

RUU HIP Bisa Dijadikan Alat Politik Untuk Membajak Pancasila

SABTU, 20 JUNI 2020 | 09:57 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

RMOL. Adanya Rancangan Undang Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) dinilai tidak memiliki urgensi apapun. Justru dengan adanya RUU ini dikhawatirkan Pancasila hanya dijadikan alat kekuasaan politik semata.

Demikian disampaikan Dr. Mispansyah saat mengisi diskusi daring bertajuk "RUU HIP Wajib Ditolak, Kenapa?" yang diprakarsai oleh Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa, Sabtu (20/6).

"RUU ini bisa dijadikan alat politik 'anda anti Pancasila, tidak Pancasilais'. dari sisi hukum memang tidak perlu dibikin," ujar Mispansyah.

Menurut dia, RUU HIP ini juga berpotensi mendegradasi aturan perundang-undangan karena telah meletakkan Pancasila pada tataran hukum di bawah selevel UU.

"Karena dia mendegradasi, menurunkan Pancasila menjadi tataran konkret dibawah padahal kan Pancasila diatas. Dari sisi hukum memang tidak perlu dibikin," tegasnya.

Lebih jauh Mispansyah meyakini dengan digulirkannya RUU HIP ini akan membawa kembali Indonesia pada zaman Orde Baru dimana Pancasila hanya dijadikan alat kekuasaan politik untuk membungkam kebebasan warga negara.

"RUU ini sangat memungkinkan Pancasila dibajak. Seperti halnya Orde Baru, Orde Lama, dan (Orde) saat ini," pungkasnya.

Selain Mispansyah, turut hadir sejumlah doktor dan profesor menjadi narasumber dalam diskusi tersebut. Antara lain; Prof. Dr. -Ing. H. Fahmi Amhar, Prof. Suteki, Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, Prof. Atip Latipulhayat, Dr. Abdul Chair Ramadhan, Dr. Ahmad Yani, Dr. Ahmad Sastra, dan Dr. Fahmy Lukman, Dr Ardiansyah. 

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Helikopter Rombongan Presiden Iran Jatuh

Senin, 20 Mei 2024 | 00:06

Tak Dapat Dukungan Kiai, Ketua MUI Salatiga Mundur dari Penjaringan Pilwalkot PDIP

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:47

Hanya Raih 27 Persen Suara, Prabowo-Gibran Tak Kalah KO di Aceh

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:25

Bangun Digital Entrepreneurship Butuh Pengetahuan, Strategi, dan Konsistensi

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:07

Khairunnisa: Akbar Tandjung Guru Aktivis Semua Angkatan

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:56

MUI Jakarta Kecam Pencatutan Nama Ulama demi Kepentingan Bisnis

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:42

Jelang Idul Adha, Waspadai Penyakit Menular Hewan Ternak

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:57

KPU KBB Berharap Dana Hibah Pilkada Segera Cair

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:39

Amanah Ajak Anak Muda Aceh Kembangkan Kreasi Teknologi

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:33

Sudirman Said Maju Pilkada Jakarta, Ini Respons Anies

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:17

Selengkapnya