Berita

Direktur Indopoling, Wempi Hadir/Repro

Politik

Indopoling Gambarkan 3 Poros Di Pilpres 2024, Gerindra Diprediksi Berkoalisi Dengan PDIP

SABTU, 20 JUNI 2020 | 00:05 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Lembaga Survei Indopoling memprediksi akan ada tiga poros Partai politik pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang akan datang.

"Pada 2024 nanti, akan ada tiga poros, paling banyak tiga poros kalau saya melihat dalam konstelasi politik hari ini," ucap Direktur Indopoling, Wempi Hadir saat diskusi  webinar dengan judul "Menakar Peta Politik 2024" yang diselenggarakan oleh Political and Public Policy Studies (P3S), IB dan Pewarna pada Jumat (19/6).

Poros yang pertama kata Wempi adalah koalisi Partai Gerindra dan PDIP dengan beberapa tokoh yang berpeluang diusung pada Pilpres 2024 nanti. Yakni Prabowo Subianto, Puan Maharani, Ganjar Pranowo dan Tri Rismaharini.


"Hari ini bisa kita lihat, bisa kita lacak, pada tanggal 24 Juni 2019 yang lalu, Prabowo itu melakukan silaturahmi politik ke kediaman Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar. Ini sinyal bahwa ada kemungkinan kedua tokoh ini akan membicarakan soal keberlangsungan atau keberlanjutan kekuasaannya di Pilpres 2024," jelas Wempi.

Selanjutnya pada poros kedua ialah koalisi Partai Nasdem, PKS dan PAN dengan tokoh yang diprediksi diantaranya Anies Baswedan, Susi Pudjiastuti dan Ridwan Kamil.

"Mengapa saya menduga Anies Baswedan? karena komunikasi politik Nasdem dan Anies Baswedan cukup intens, bahkan beberapa kebijakan DKI Jakarta juga saya melihat sekarang ada afirmasi politik dari Partai Nasdem. Saya kira ini sinyal bahwa antara Nasdem dengan Anies itu sudah ada chemistry untuk membangun komunikasi politik dalam rangka untuk pra kondisi menuju 2024," terang Wempi.

Kemudian untuk poros ketiga diprediksi akan diisi oleh koalisi Partai Golkar, Partai Demokrat dan PKB dengan tokoh yang diprediksi diantaranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartanto dan Erick Thohir.

"Kita tahu bahwa AHY walaupun dia masih muda usianya, tapi secara karir politik dia lentingannya cukup bagus, sekarang dia Ketua Umum Demokrat, secara modal sosial saya kira dia punya, modal politik dia Ketua umum, dan saya kira jaringan-jaringan dia juga tidak kalah karena SBY sebagai mantan Presiden tentu tidak akan membiarkan anaknya terlantar dan tidak mengambil bagian dalam Pilpres 2024," tutur Wempi.

"Ada Muhaimin Iskandar, ini Ketua Umum PKB yang punya hasrat politik yang juga punya jaringan yang cukup luas. saya kira dia juga punya potensi untuk digadang-gadang. Lalu Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartanto dia punya peluang karena dia sebagai Ketua Umum Golkar, dan Partai Golkar merupakan Partai besar juga di Senayan punya suara yang signifikan," sambung Wempi.

Namun demikian, Wempi mengembalikan kepada publik untuk menentukan pilihannya pada Pilpres 2024 nanti.

"Saya kira nama ini bisa jadi pertimbangan, jadi alternatif bagi poros untuk bisa memberikan kepada publik, silahkan publik melihat siapa di antara nama-nama ini yang punya potensi untuk diusung atau didukung," pungkas Wempi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya