Berita

Jurubicara Partai Gerindra, Habiburokhman/Net

Politik

Habiburokhman: Arief Poyuono Itu Kader Saya, Seharusnya Seirama Dengan Partai

JUMAT, 19 JUNI 2020 | 14:24 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono yang menyebut isu kebangkitan PKI dimainkan oleh kelompok Kadrun (Kadal Gurun) untuk "menyerang" presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai tidak berdasar.

Sebab, tidak ada kaitannya antara orang-orang yang mewaspadai komunisme di Indonesia dengan upaya mendelegitimasi Presiden bahkan partai tertentu. 

Kadrun sendiri merupakan kependekan dari “kadal gurun”, istilah yang umum digunakan di tengah masyarakat merujuk pada salah satu kelompok. Biasanya, kadrun dihadap-hadapkan dengan istilah lain, seperti cebong atau bani serbet yang juga ditujukan pada salah satu kelompok.


"Udah lah, kita ini kan ke depan, karena Pancasila sudah final kita implementasikan. Jangan tuduh-tuduh orang yang waspada terhadap komunisme justru dituduh ingin mendelegitimasi pemerintah, itu kan nggak pas gitu loh," kata Jurubicara Partai Gerindra, Habiburokhman kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Jumat (19/6).

"Apa kaitannya orang ngomongin waspada bahaya komunis dengan mendelegitimasi pemerintah? Enggak ada hubungannya," imbuhnya.

Menurut Habiburrokhman, narasi yang dibangun Arief Poyuono terlalu tendensius. Pasalnya, sikap masyarakat yang mewaspadai ideologi komunisme justru dianggap sebagai sebuah serangan ke pemerintah.

"Saya pikir enggak boleh tendensius terhadap siapapun,” tegasnya.

Anggota Komisi II DPR ini lantas menyebut bahwa Arief Poyuono adalah kadernya. Untuk itu dia minta agar apa yang terucap sesuai dan senada dengan narasi partai.

“Arief Poyuono itu kan kader saya tuh, sebagai kader itu harusnya sama dengan partai, kita membangun narasi persatuan. Jangan ada elemen bangsa yang seolah-olah kita apriori gitu kan," tuturnya.

"Idelogi apapun enggak akan pernah mati ya, enggak ada istilah ideologi mati gitu loh, pasti semua ideologi nalurinya ingin bangkit kembali. Dan kita sebagai bangsa Indonesia yang sudah final menerima Pancasila harus waspada terhadap ideologi apapun yang bertentangan dengan Pancasila," sambungnya.
 
Selain itu, Habiburokhman juga menegaskan bahwa apa yang disampaikan Arief Poyuono itu bukan pernyataan resmi Partai Gerindra. Hal itu menjadi tanggung jawab pernyataan personal Arief Poyuono itu sendiri.

"Kan sudah berkali-kali saya luruskan, bahwa itu memang pernyataan pribadi beliau,” tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya