Berita

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani/RMOL

Politik

Zita Anjani Minta Mendikbud Nadiem Tidak Diskriminatif Dan Segera Berinovasi

KAMIS, 18 JUNI 2020 | 17:49 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Metode pembelajaran di tengah wabah virus corona atau Covid-19 harus segera dipikirkan dengan matang oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Sebab, pembelajaran di era corona membutuhkan metode jarak jauh dengan menggunakan perangkat internet.

Dalam hal ini, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani menilai panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran baru di masa pandemik Covid-19 yang disusun Mendikbud Nadiem Makarim berbau diskriminatif. Ini lantaran konsep yang diusung adalah merdeka belajar.


“Menurut saya, ini gagal paham, sangat salah. Karena sektor sosial seperti pendidikan dan kesehatan bukan pasar bebas seperti ekonomi. Pemerintah wajib hadir dalam penyelenggaraan pendidikan yang merata, bermutu dan berkualitas," ujar Zita saat ditemui di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/6).

Zita Anjani merasa khawatir terlalu lamanya pembelajaran di rumah yang sudah berjalan kurang lebih tiga bulan, dapat berpengaruh buruk kepada perkembangan peserta didik. Pasalnya, peserta didik dibiarkan begitu saja dengan dunia internet yang minim pengawasan dari orang tua dan guru.

"Di DKI Jakarta itu kan zona merah. Kalau sampai 2 tahun terus merah, bagaimana proses KBM di Jakarta nantinya? Saya sampai katakan tidak untuk diskriminasi karena pendidikan itu untuk semua," katanya.

Untuk itu, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menawarkan beberapa solusi strategis untuk sektor pendidikan di masa kenormalan baru.

Zita mengusulkan untuk peserta didik yang dapat mengakses internet agar proses belajar secara online tersebut tetap mendapat pendampingan dari guru serta pengawasan orang dewasa.

Selain itu, Zita mengusulkan pembelajaran dengan pertimbangan jarak dapat dilakukan dengan mendatangkan guru ke rumah atau komunitas di lingkungan, seperti kantor RW, RPTRA dan lainnya.

"Belajar dengan jarak itu dibutuhkan bagi siswa yang tidak memiliki akses gadget dan internet. Terakhir adalah belajar di sekolah di saat zona semua hijau. Ini juga tetap memerlukan inovasi kurikulum," jelasnya.

Pimpinan DPRD DKI  termuda dan perempuan satu-satunya itu juga menyarankan agar pemerintah memberikan diskon tarif provider untuk seluruh akademia, baik siswa, guru dan lainnya.

Jika diperlukan, tarif provider itu digratiskan untuk mempermudah proses pembelajaran jarak jauh. Lalu pemerintah disarankan memberikan kemudahan SPO atau biaya sekolah untuk sekolah swasta.

"Mas Menteri juga harus meningkatkan infradigital dengan membuat aplikasi belajar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Serta membuat bahan belajar seperti buku dan sebagainya melalui format pdf," tegasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya