Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

Pakar Medis Rusia: Dexamethasone Memang Membantu, Tetapi Bukan Obat Mujarab

KAMIS, 18 JUNI 2020 | 06:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rusia mengomentari hasil temuan penggunaan Dexamethasone yang diklaim bisa menyelamatkan pasien virus corona. Kepala pulmonolog Kementerian Kesehatan Rusia Sergei Avdeyev, pada Rabu mengatakan bahwa dexamethasone kortikosteroid telah digunakan di Rusia cukup lama untuk mengobati pasien dalam beberapa penyakit.

"Obat ini telah banyak digunakan di Rusia. Tetapi, sayangnya, Dexamethasone bukan obat mujarab: obat ini dapat membantu dalam beberapa kasus, tetapi mungkin tidak dalam kasus lain," kata Avdeyev, seperti dikutip dari Interfax, Rabu (17/6).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya memuji terobosan ilmiah peneliti Inggris atas penggunaan Dexamethasone, obat steroid untuk menyelamatkan nyawa pasien virus corona.

WHO mengatakan, bahwa pengobatan dengan Deksamethasone telah terbukti mengurangi angka kematian sekitar sepertiga untuk pasien yang menggunakan ventilator dan sekitar 20 persen untuk pasien yang membutuhkan terapi oksigen.

“Ini adalah pengobatan pertama yang ditunjukkan untuk mengurangi angka kematian pada pasien dengan Covid-19 yang membutuhkan dukungan oksigen atau ventilator. Ini begita bagus, saya mengucapkan selamat kepada pemerintah Inggris dan Oxford," ujar Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Dexamethasone merupakan obat perawatan steroid dosis rendah. Dexamethasone selama ini digunakan untuk mengobati kondisi seperti arthritis, gangguan kekebalan tubuh, reaksi alergi, dan masalah pernapasan.

Avdeyev mengatakan Dexamethasone memang memiliki efek anti-inflamasi pada beberapa pasien Covid-19 yang memiliki peradangan yang nyata.

Edisi terakhir dari rekomendasi metodologis Kementerian Kesehatan Rusia tentang pencegahan, diagnostik, dan pengobatan infeksi virus corona, telah menyetujui penggunaan resep glukokortikoid, termasuk Dexamethasone, kata Avdeyev.

"Obat ini sudah dikenal luas dan telah digunakan selama beberapa dekade. Ada penelitian luas yang berurusan dengan kemanjuran obat ini dalam mengobati ARDS [sindrom gangguan pernapasan akut]," kata Avdeyev.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya