Berita

Komisioner Komnas HAM saat menerima pengaduan para aktivis, jurnalis hingga akademisi/RMOL

Pertahanan

Terima Aduan Teror Ke Jurnalis, Aktivis Hingga Akademisi, Komnas HAM: Akan Kami Selidiki

RABU, 17 JUNI 2020 | 13:33 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan melakukan penyelidikan atas teror atau ancaman yang terjadi kepada jurnalis, aktivis maupun akademisi yang terjadi belakangan ini.

Komisioner Komnas HAM, M. Chairul Anam mengatakan, ia baru saja mendapatkan pengaduan dari aktivis yang tergabung dalam Nurani 98. Aduan tersebut berkaitan dengan kebebasan berekspresi dan berbagai masalah dalam dunia digital.

"Teman-teman ingin mengadukan soal kebebasan berekspresi dan berbagai masalah-masalah yang ada memang dalam dunia digital, mulai dari peretasan dan lain sebagainya," ucap M. Chairul Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL di Kantor Komnas HAM, Rabu (17/6).

Pengaduan tersebut kata Anam, sangat penting karena mengingatkan Komnas HAM bahwa perbuatan yang mengganggu pilar demokrasi masih terjadi hingga saat ini.

"Bagi kami pengaduan ini adalah pengaduan yang sangat penting karena mengingatkan kami pada persoalan-persoalan yang memang menjadi persoalan pilar demokrasi kita," jelas Anam.

Sehingga, Anam memastikan bahwa Komnas HAM akan melakukan penyelidikan atas teror yang dialami oleh jurnalis, aktivis maupun akademisi yang terjadi belakangan ini.

"Komnas HAM akan melakukan penyelidikan untuk ini," pungkasnya.

Sebelumnya, sebanyak 25 aktivis yang tergabung dalam Nurani 98 membuat aduan terkait insiden yang mengganggu kebebasan berpendapat. Di antaranya adanya teror ancaman pembunuhan yang dialami seorang wartawan media online hingga perundungan berisi fitnah yang dialami oleh komika Bintang Emon.

Pengaduan ini diwakili oleh Ray Rangkuti, Ubedilah Badrun dan A. Wakil Kamal yang diterima langsung oleh Komisioner Komnas HAM, M. Chairul Anam dan Hairansyah di ruang mediasi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya