Berita

Ketua Majelis ProDEM Iwan Sumule/Net

Politik

Tanggapi Penolakan Luhut, Iwan Sumule: Masih Mending Disuruh Mundur, Kalau Dipenjara Gimana?

SELASA, 16 JUNI 2020 | 18:34 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Penolakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) untuk berdebat dengan ekonom senior DR. Rizal Ramli membuat Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) sebagai promotor kecewa.

Kekecewaan itu lantaran Menko Luhut tidak seirama dalam berkata dan berbuat. Ini mengingat Menko Luhut sejatinya adalah penantang debat, sementara Rizal Ramli sebatas menyanggupi tantangan, sedang ProDEM berinisiatif menjadi fasilitator.

Begitu kata Ketua Majelis ProDEM Iwan Sumule menanggapi penolakan debat Menko Luhut kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (16/6).


“Tantang debat, tapi tak mau debat, aneh,” ujar Iwan Sumule.

Mulanya, Iwan Sumule berharap debat menjadi sarana bagi publik untuk mengkritik pemerintah di jalur yang benar. Sementara bagi pemerintah, debat bisa membuka pikiran bahwa kritik yang muncul tidak harus ditanggapi dengan pemenjaraan mereka yang kritis.

Iwan Sumule juga menanggapi pernyataan Jurubicara Menko Luhut Jodi Mahardi yang keberatan dengan konsekuensi debat. Di mana tim ekonomi pemerintah diwajibkan untuk mundur jika kalah menghadapi Rizal Ramli.

“Mending hanya disuruh mundur kalau kalah debat, kalau dipenjarakan? Ingat utang negara yang dilakukan pemerintah itu ugal-ugalan dan berpotensi jadi "bancakan”,” tuturnya.

Menurutnya debat sangat penting digelar agar publik menjadi tahu ke mana arah utang yang sebenarnya dan apakah arah tersebut sudah tepat.

Sebab, katanya, setahu publik utang hanya dilakukan untuk menutup defisit dan proyek-proyek yang berpotensi jadi bancakan.

“Negara berutang mestinya bantu sektor produksi untuk tingkatkan produksi. Eeh, malah impor yang digalakkan, produksi sendiri dimatikan, sementara produksi aseng yang dijaga, agar berproduksi,” tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya