Berita

Tangkapan layar konferensi pers virtual Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) pada Selasa, 16 Juni 2020/Repro

Hiburan

Imbas Pandemik Covid-19, Manoj Punjabi: Kerugian Industri Film Capai Triliunan Rupiah

SELASA, 16 JUNI 2020 | 12:22 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pandemik Covid-19 telah menghacurkan ekonomi, salah satunya adalah industri perfilman. Seiring dengan aturan pembatasan sosial yang dilakukan pemerintah, bioskop dan proses perfilman terganggu dan macet.

Produser MD Pictures mengungkap, industri perfilman mengalami kerugian hingga triliunan rupiah karena pandemik Covid-19. Hal tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers virtual Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) pada Selasa (16/6).

"Anda bisa estimasi di layar lebar saja kerugiannya berapa," ujar Manoj seraya mengungkap perhitungan kasarnya.


Kurang lebih, ada 170 hingga 180 juta penonton di Indonesia dengan omset sekitar 500 juta dolar AS setiap tahunnya. Artinya, dalam sebulan, kemungkinan ada sekitar 14 juta penonton.

"Perbulan sekitar 40 juta dolar sekitar 600 miliar kurang lebih. Ini hitungan kasar saya," sambung Manoj.

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sendiri mulai berlaku pada April dan belum ada titik terang kapan akan dibuka. Sehingga untuk layar lebar saja, industri film telah kehilangan triliunan rupiah.

"(Untuk) film nasionalnya, kalau 60 juta penonton setahun, 5 juta penonton sebulan. (Sekitar) 200 miliar sebulan ruginya," papar Manoj lagi.

Angka tersebut pun belum termasuk para pekerja yang berkaitan dengan industri tersebut.

Dengan kerugian yang besar tersebut, Manoj mengatakan, pemerintah harus bisa memberikan prioritas terhadap industri kreatif.

"Jadi ini semua kan ada value, ini yang jadi masalah besar," ujar Manoj.

"Poin saya, solusinya ada, gampang sekali, niatnya saja mau dituntaskan atau tidak," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya