Berita

Anggota gerakan Syiah Lebanon, Hizbullah, ikut serta dalam peringatan Asyura di pinggiran selatan Beirut/Net

Dunia

Upaya AS Hentikan Pendanaan Iran Untuk Houti, Cegah Hizbullah Di Perbatasan Arab Saudi

JUMAT, 12 JUNI 2020 | 12:55 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perwakilan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Iran, Brian Hook, mengatakan bahwa Washington sedang berupaya menghentikan pendanaan Iran untuk Houthi. AS tidak ingin melihat Hizbullah lain di perbatasan Arab Saudi.

Hook mengatakan dia telah bertolak ke Arab Saudi untuk melihat semua senjata yang telah diekspor Iran ke Houthi di Yaman.

“Tekanan akan terus dipertahankan oleh pemerintahan Trump untuk membuatnya menjadi ‘sangat mahal’ bagi rezim Iran untuk terus mendanai Hizbullah dan proksi Iran lainnya,” kata Hook, seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (11/6)


Dia mengatakan jika pemerintah lain ingin menargetkan rezim Iran, strategi perlu difokuskan pada tiga pilar, yaitu tekanan ekonomi, isolasi diplomatik dan ancaman kredibilitas militer.

Menurut Hook, pengaruh Iran di Irak telah menyebar sejak pembunuhan Komandan Pasukan Quds Qassem Soleimani.

“Itu karena Soleimani tidak lagi hidup untuk berorganisasi,” katanya.

Beralih ke Suriah, Hook mengatakan Washington tidak akan memberikan sepeser pun bantuan rekonstruksi sampai kita melihat pasukan Iran keluar dari Suriah.

AS memperkirakan, butuh sekitar 400 miliar dolar untuk membangun kembali Suriah yang dilanda perang, dan Rusia tidak akan mampu membayar itu.

“Rusia tidak mampu membayar, dan mereka tahu bahwa akan perlu ada donor internasional."mereka tahu bahwa akan perlu ada donor internasional.”

“Kami ingin melihat semua pasukan Iran dan semua pasukan di bawah komando Iran untuk keluar dari Suriah,” kata Hook, seraya menambahkan bahwa telah ada perubahan taktik yang nyata untuk pasukan Iran setelah serangan udara Israel yang menargetkan Teheran di Suriah.

Sementara untuk urusan Lebanon, Hook mendukung sanksi untuk Hizbullah.

“Jika kita tidak memberi tekanan pada Hizbullah, kita akan melihat Hizbullah berkembang dan itu tentu akan berdampak buruk bagi rakyat Lebanon dan wilayah tersebut.”

Meskipun demikian, pemerintahan Trump masih berharap untuk membuat kesepakatan nuklir baru dengan Iran.

“Kita tidak perlu menyelesaikan ini dengan kekuatan militer dan presiden telah membuka pintu lebar-lebar untuk diplomasi selama tiga tahun. Ada daftar panjang negara-negara yang telah mengajukan banding ke rezim Iran mengatakan kepada mereka untuk mengurangi dan datang ke meja perundingan, “katanya, menyebut Jepang dan Prancis sebagai contoh.

Jika kesepakatan baru tercapai dengan pemerintahan saat ini, Hook mengatakan dia bermaksud untuk menyerahkannya kepada Senat AS sebagai perjanjian.

Masalah lain yang menjadi perhatian bagi Washington adalah embargo senjata terhadap Iran, yang akan berakhir pada bulan Oktober mendatang.

AS telah berupaya melakukan pembicaraan dengan negara-negara anggota PBB untuk mendorong pembaruan embargo. Terkini, Cina dan Rusia telah dilaporkan menentang perpanjangan embargo tersebut.

Tapi Hook mengatakan dia telah melakukan pembicaraan konstruktif"dengan kedua negara yang disebut Iran sebagai teman sejati itu.

“Kami berharap diplomasi kami berhasil. Dengan cara apapun kami akan memperpanjang embargo senjata,” katanya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya