Berita

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres/Net

Dunia

Sekjen PBB Paparkan Bukti Rudal Penyerang Aramco Adalah Buatan Iran, Embargo Senjata Diperpanjang?

JUMAT, 12 JUNI 2020 | 11:26 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Rudal yang digunakan untuk menyerang fasilitas pengolahan minyak milik perusahaan Arab Saudi, Aramco, pada tahun lalu merupakan buatan Iran. Rudal yang sama juga menyerang Bandara Internasional Abha.

Demikian pernyataan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres kepada Dewan Keamanan PBB dalam sebuah laporan yang didapatkan Reuters, pada Kamis (11/6).

Selain rudal penyerang Aramco, Gutters juga mengatakan, beberapa senjata yang disita oleh AS pada November 2019 dan Februari 2020 adalah produk buatan Iran.

Guterres menjelaskan, beberapa senjata tersebut memiliki karakteristik desain yang mirip dengan yang diproduksi entitas komersial Iran. Mereka juga memiliki tanda Farsi.

Kemungkinan senjata-senjata tersebut dikirim antara Februari 2016 hingga April 2018, dengan cara yang mungkin tidak sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan 2015.

Guterres menyebut, PBB telah memeriksa puing-puing senjata yang digunakan dalam serangan terhadap fasilitas minyak Saudi di Afif pada Mei, di bandara internasional Abha pada Juni dan Agustus, dan pada fasilitas minyak Saudi Aramco di Khurais dan Abqaiq pada September. Semua terjadi pada tahun 2019.

"Sekretariat menilai bahwa rudal jelajah dan atau bagian-bagiannya yang digunakan dalam empat serangan berasal dari Iran," tulis Guterres.

Ia juga mengungkap, PBB mendapati bahwa beberapa item dalam dua serangan yang menargetkan AS memiliki senjata yang "identik atau serupa" dengan yang ditemukan di puing-puing rudal jelajah yang menyerang Aramco.

Dewan Keamanan PBB sendiri akan membahas laporan Guterres pada akhir bulan ini.

Dalam aturannya, Guterres diharuskan melaporkan dua kali setahun kepada Dewan Keamanan tentang implementasi embargo senjata terhadap Iran dan pembatasan lain yang tetap berlaku setelah kesepakatan.

Laporan tersebut beriringan dengan upaya AS untuk memperpanjang embargo senjata Iran yang dijadwalkan berakhir pada Oktober tahun ini. AS juga mengaku sudah membuat resolusi mengenai perpanjangan embargo senjata Iran

Namun, upaya AS tersebut tercegat oleh Rusia dan China yang sudah mengisyaratkan diri sebagai oposisi dalam langkah tersebut.

Rusia dan China merupakan anggota permanen Dewan Keamanan PBB yang memiliki hak veto.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya