Berita

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un saat mengunjungi Zona Demiliterisasi (DMZ) di Panmunjom pada 2018/Net

Dunia

Korut: Sikap Dua Arah AS Memperburuk Hubungan Antar-Korea

JUMAT, 12 JUNI 2020 | 10:55 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sikap dua arah yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap Korea Utara dan Korea Selatan telah memperburuk hubungan antar-Korea.

Untuk itu, Direktur Jenderal urusan AS di Kementerian Luar Negeri Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), Kwon Jong Gun, meminta AS untuk tetap diam dan menjauhi urusan internal Korea.

"Tidak ada yang berhak untuk mengomentari 'ini' atau 'itu' tentang hubungan antar-Korea karena hubungan tersebut berkaitan dengan urusan internal negara Korea dari A sampai Z," ujar Kwon dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (11/6).


Pernyataan Kwon sendiri merujuk pada keprihatinan dan kekecewaan yang diungkapkan oleh AS atas keputusan Korea Utara untuk memutus komunikasi dengan Korea Selatan baru-baru ini. AS juga mendesak Korea Utara untuk kembali ke jalan diplomasi.

"Itu sangat konyol," tegas Kwon sembari mengatakan AS belum memahami kemarahan rakyat Korea Utara.

"Bagaimana mungkin 'kekecewaan' yang disampaikan AS dibandingkan dengan kekecewaan dan kebencian yang kami rasakan setelah AS dan Korea Selatan mengulangi pengkhiatanatan dan provokasi selama dua tahun terakhir?" sambungnya mengacu pada Deklarasi Panmunjom 2018.

Kwon kemudian mengaku jijik dengan sikap dua arah yang dilakukan oleh AS. Hal tersebut bahkan membuat hubungan antar-Korea semakin memburuk.

Sementara AS berpura-pura cemas dan berperan sebagai "pelindung" Korea Utara, tambahnya.

Kwon menegaskan, jika AS terus mencampuri urusan internal Korea, khususnya dengan berbagai penyataan cerobohnya, maka negeri Paman Sam tersebut mungkin akan mendapatkan hal yang mengerikan.

"AS sebaiknya menahan lidah dan pikiran urusan internalnya terlebih dahulu. Akan bagus, bukan hanya untuk kepentingan AS. tetapi juga untuk memudahkan pemilihan presiden mendatang," sindirnya menutup pernyataan tertulis tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya