Berita

Perwira tinggi militer Amerika Serikat Jenderal Mark A. Milley/Net

Dunia

Menyesal Ikut Dalam Rombongan Trump Ke Gereja Minggu Lalu, Jenderal Mark Milley: Seharusnya Saya Tidak Ada Di Sana

JUMAT, 12 JUNI 2020 | 07:08 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perwira tinggi militer Amerika Serikat, Jenderal Mark Milley, meminta maaf karena ikut dalam rombongan perjalanan Presiden Donald Trump dari Gedung Putih ke Gereja St. John untuk pengambilan foto kontroversial pada minggu lalu.
“Saya seharusnya tidak berada di sana. Kehadiran saya di saat itu dan di lingkungan itu menciptakan persepsi bahwa militer terlibat dalam politik domestik," kata Jenderal Mark Milley, dalam pidato pembukaan video yang telah direkam sebelumnya ke Universitas Pertahanan Nasional.

Milley mengatakan kehadirannya saat itu merupakan sebuah kesalahan yang menjadi pelajaran baginya.


"Sebagai petugas berseragam yang ditugaskan, itu adalah kesalahan yang saya pelajari," kata Milley, seperti dikutip dari The Washington Post, Kamis (11/6).

Milley juga mengatakan dirinya seperti kebanyakan orang Amerika ikut marah setelah insiden kematian George Floyd.

"Aku marah dengan pembunuhan George Floyd yang tidak masuk akal dan brutal. Kematiannya memperparah rasa sakit, frustrasi, dan ketakutan hari demi hari," lanjut Milley.

"Protes yang terjadi tidak hanya berbicara tentang pembunuhannya, tetapi juga ketidakadilan terhadap orang Afrika-Amerika selama berabad-abad," tambahnya,

“Sebagai pemimpin senior, semua yang Anda lakukan akan diawasi dengan ketat. Dan saya tidak kebal. Seperti yang Anda lihat, hasil foto saya di Lafayette Square minggu lalu. Itu memicu debat nasional tentang peran militer dalam masyarakat sipil,” katanya.

Milley yang mengenakan seragam tempur lengkap bersama Menteri Pertahanan Mark Esper menjadi sasaran kecaman luas dari para pemimpin dan mantan pemimpin AS atas partisipasi mereka saat menemani Trump Senin lalu.
Milley juga mendadak menjadi sorotan publik setelah dirinya terlibat debat sengit dengan Presiden Donald Trump, ketika ia menolak permintaan Trump untuk menurunkan tentara ke kota-kota besar A.S.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya