Berita

Presiden Donald Trump di Pantai Palm Barat, Florida/Net

Dunia

Penanganan Stimulus Untuk Pengangguran Berantakan, Mungkinkah Trump Akan Kehilangan Suara Di Florida?

JUMAT, 12 JUNI 2020 | 06:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sektor pariwisata terdampak cukup parah akibat pandemik. Ketika para turis berhenti datang, maka gaji para pekerja di sektor ini juga terancam. Di Florida, para pekerja terpaksa mengeruk tabungannya sambil menunggu bantuan dari pemerintah.

Butuh hampir tiga bulan sampai stimulus untuk pekerja yang terdampak itu datang berupa cek atau saldo di rekening mereka.

Kini, Florida pelan-pelan mulai bergerak membuka sektor bisnisnya. Namun, angka pengangguran sudah terlalu tinggi dan banyak stimulus yang tidak sampai ke tangan mereka.


Warga kecewa atas sistem pembayaran stimulus yang lambat di negara itu untuk menanggapi bencana ekonomi yang dipicu oleh pandemik Covid-19.

Angka Statistik pada Departemen Peluang Ekonomi menunjukkan bahwa sekitar 40 persen dari 2,2 juta klaim tidak dibayar. Harapan warga terhadap bantuan dari pemerintah mulai terkikis, seperti dikutip dari Flapol, Senin (11/6).

"Saya benar-benar takut bagaimana saya akan memberi makan anak saya setiap hari dan apa yang akan terjadi selanjutnya," kebanyakan mereka mengeluh demikian.

Rasa frustrasi itu bisa menjadi masalah bagi Republikan Florida ketika mereka mencoba untuk kembali memilih Presiden Donald Trump pada pemilihan Nopember mendatang. Jalan Trump untuk memenangkan pemilihan kembali sangat sempit tanpa 29 suara pemilih Florida.

Sistem stimulus dan juga asuransi pengangguran yang tidak becus bisa jadi membuat para pekerja yang kehilangan ladang mata pencahariannya itu marah. Kemarahan akan terbawa sampai ke bilik suara di negara di mana ras diputuskan oleh margin yang paling tipis.

"Saya telah menjadi pendukung Trump, tapi saya saat ini saya mulai mempertanyakan segalanya," kata Lynch, pemiloh Trump pada 2016 saat dia tinggal di Minneapolis.

Dia terkesan dengan ketajaman bisnis Trump, tetapi saat ini dia meragukan kepemimpinan Trump.

Kesengsaraan para pengangguran di Florida menambah masalah bagi Trump jelang lima bulan menuju hari pemilihan. Jajak pendapat menunjukkan kerusuhan sosial, pandemik dan kejatuhan ekonomi telah mengikis dukungannya di kalangan orang tua dan di negara-negara pemilihnya.

Partai Demokrat di Florida mengambil banyak suara menurut Aubrey Jewett, seorang profesor di University of Central Florida.

“Ada sekelompok besar pemilih yang mungkin suaranya berpindah karena masalah ini. Pertanyaannya adalah berapa banyak,” kata Jewell.

Ratusan ribu penduduk Florida di kubu Demokrat, seperti di Miami-Dade, Palm Beach, dan Broward, juga terhuyung-huyung karena kehilangan pekerjaan, dan Demokrat mulai menyoroti masalah pengangguran ini untuk meningkatkan partisipasi partai.

Pada April, tingkat pengangguran Florida mencapai 12,9 persen naik dari 2,8 persen pada bulan Februari.

Untuk mengatasi perekonomian yang terpukul dan menjulangnya angka pengangguran, Florida mulai mencabut pembatasan.

Carolina Nunez, sebelumnya adalah pendukung Partai Republik, tetapi belakangan ia memutuskan mendukung Demokrat. Ketika dia kehilangan gajinya pada bulan Maret dan berjuang untuk mengklaim tunjangan, dia menyalahkan Partai Republik, seperti dikutip dai AFP.

Begitu pula suaminya, Chris Kee , wakil sheriff di Florida tengah, yang memilih DeSantis pada 2018 dan Trump pada 2016.

Meskipun kondisi kacau saat ini ditimbulkan oleh pandemik, disusul kekacauan lain seperti meledaknya isu kebrutalan anti-polisi, pasangan ini yakin tidak akan memilih Trump lagi.

Namun, beberapa pejabat meyakini masih banyak pendukung Trump di Florida.

Trump pada briefing hariannya, Rabu (10/6) mengatakan kepada wartawan  bahwa ia akan memulai kembali kunjungannya di Florida, lalu ke Oklahoma, Arizona, dan North Carolina.

Email kampanye yang dikirim ke pendukung minggu ini mendesak mereka untuk bergabung dengan "aksi akhir pekan nasional" pada Hari Minggu.  

Pendukung Trump di Florida dikabarkan akan menyambutnya, bertepatan dengan ulang tahun Trump yang ke-74 pada hari Minggu, dan meramaikannya dengan armada perahu, truk reli dan naik sepeda motor.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya