Berita

Ilustrasi seorang anak mengenakan bendera Palestina di tubuh./Ilustrasi RMOL

Dunia

Bukan Sekadar Formalitas, Jokowi Harus Lebih Tegas Dan Nyata Dalam Merespons Rencana Aneksasi Tepi Barat

KAMIS, 11 JUNI 2020 | 18:35 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Rencana aneksasi Tepi Barat yang akan dilakukan Israel terhadap pemukiman Palestina di tengah pandemik Covid-19 merupakan kejahatan yang super mengerikan. Untuk itu, pemerintah Indonesia harus lebih tegas dalam menangani isu ini.

Begitu kiranya yang disampaikan oleh Ketua Delegasi Parlemen Indonesia untuk Palestina DPR RI, Syahrul Aidi Maazat, dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (11/6).

Ia mengatakan, sikap pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu akan sangat berbahaya, bukan hanya bagi Palestina, namun juga kawasan. Di tengah kasus korupsi yang menyandungnya, Netanyahu justru mengumumkan aneksasi Tepi Barat yang akan dimulai pada 1 Juli.


Jika rencana tersebut berjalan, Syahrul mengatakan, Israel sudah terang-terangan melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB dan Perjanjian Oslo. Bahkan bisa memicu Perang Dunia ke-3.

Selain mengecam keras tindakan sepihak Israel untuk menganeksasi Tepi Barat, politisi PKS tersebut juga mendesak Presiden Joko Widodo untuk lebih tegas. Di mana Indonesia bukan hanya memberikan narasi semata, namun juga tindakan nyata.

"Presiden Indonesia harus lebih bersikap tegas dan tidak hanya mengirimkan surat-surat formalitas yang sudah dilakukan sebelumnya," ujar anggota Komisi V DPR RI tersebut.

"Hari ini, tindakan pengecaman tersebut harus dibarengi tindakan nyata, membuat gerakan besar, men-drive OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) untuk lebih berperan secara keorganisasian," tambahnya menekankan.

Palestina merupakan salah satu negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia. Untuk membayar hutang masa lalu tersebut, Syahrul mengatakan, sudah seharusnya Indonesia mengupayakan kemerdekaan bagi Palestina.

"Inilah momen penting bagi Presiden Jokowi untuk membuktikan lebih nyata, berbuat bukan sekadar 'gimmick ke dunia internasional'," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya