Berita

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane/Net

Politik

Kandidat Calon Kapolri, IPW: Menarik Mantan Ajudan SBY Masuk Bursa Calon Kuat

KAMIS, 11 JUNI 2020 | 16:26 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Meskipun masa dinas Kapolri Jenderal Idham Azis masih tersisa lebih kurang enam bulan, namun bursa pengganti jabatan Tribrata 1 itu mulai diperbingcangkan di ruang publik.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane sebelumnya menyampaikan, terdapat lima orang Perwira Tinggi (Pati) Polri yakni lima jenderal bintang tiga atau Komjen dan tiga jenderal bintang dua atau Irjen.

Kelima Komjen yang disebut calon kuat adalah, Komjen Gatot Eddy Pramono (Wakapolri, Akpol 1988), Komjen Rycko Amelza (Kabaintelkam Polri, Akpol 1988), Komjen Agus Andrianto (Kabarhakam Polri, Akpol 1989), Komjen Boy Rafli Amar (Kepala BNPT, Akpol 1988), dan Komjen Listyo Sigit Prabowo (Kabareskrim, Akpol 1991.


Sedangkan untuk bintang dua ada beberapa nama yang juga dinilai potensial yakni Irjen Nana Sudjana (Kapolda Metro Jaya, Akpol 1989), Irjen Ahmad Luthfi (Kapolda Jateng, SIPSS 1989), dan terakhir adalah Irjen Fadil Imran (Polda Jatim, Akpol 1991).

Meski telah menyebut delapan jenderal calon Kapolri, Neta mengatakan, siapa yang paling berpeluang dan kandidat kuat baru bisa terbaca pada November 2020 yang akan datang.

“Baru November bisa dibaca karena sudah mengkristal,” kata Neta kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (11/6).

Menurut Neta, berdasarkan hasil riset dan kajiannya, dua jenderal bintang tiga yaitu Komjen Rycko Amelza Dahniel terkuat, sementara Komjen Boy Rafly Amar menjadi kuda hitam.

“Tapi sementara ini yang disebut-sebut dan populer Rycko dan kuda hitamnya Boy Rafly. Tapi bursa tersebut masih terlalu cair,” ungkapnya.

IPW melihat, setidaknya terdapat tiga kelompok yang menonjol saat ini dalam level elit Polri yakni geng Solo terdiri dari Jenderal eks tugas di Solo, geng Idham Azis Jenderal yang dekat dengan Kapolri dan geng netral yang dekat dengan semua pihak.

Menarik dalam bursa calon Kapolri, sambung Neta, terdapat dua hal yaitu mencuatnya nama mantan ajudan Presiden SBY, Komjen Rycko Amelza. Mengingat, kata Neta, Rycko peraih Adhimakayasa Akpol 1988 B.

“Jika hal itu terjadi tentunya ini menjadi fenomena baru, tidak hanya di dalam dinamika Kepolisian tapi juga dalam dinamika politik, di mana mantan ajudan Presiden SBY bisa menjadi Kapolri di era Presiden Jokowi,” pungkas Neta.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya