Berita

Politik

Pemerintah Nunggak Rp 80 Triliun Dana Subsisdi BBM, Iwan Piliang: Ini Sebuah Belepotan Yang Panjang

RABU, 10 JUNI 2020 | 18:08 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tidak kunjung diturunkan oleh pemerintah disebabkan beben biaya subsidi energi yang seharusnya dipenuhi pemerintah melalui APBN tidak dibayarkan ke Pertamina.

Aktivis Iwan Piliang menyebutkan, yang tidak dibayarkan pemerintah sekira Rp 80 triliun dana subsidi BBM untuk Pertamina.

"Rp 80 triliun enggak bisa dibayar ke Pertamina. Ya yang dikorbankan siapa? Ya kita-kita (rakyat)," ujar Iwan dalam jumpa pers virtual via Zoom Cloud Meeting bertajuk "Penyampaian Surat Somasi Kepada Presiden Jokowi Perihal Harga BBM", Rabu (10/6).

Persoalan pendanaan ini, kata Iwan, bermula dari tata kelola pemerintah dalam hal keuangan dan seluruh sumber daya yang dimiliki negara salah. Sebagai contohnya, dia mengungkap kasus penggelapan pajak oleh mafia migas.

Pada tahun 2014 silam, Iwan mengaku telah menyampaikan persoalan ini kepada Presiden Joko Widodo, bahwa penggelapan pajak melalui pola transfer pricing telah terjadi sejak 2005. Saat itu indikasinya Rp 1.300 triliun. Bahkan dia memiliki data, pada tahun 2017 penggelapan pajak masih terjadi, dengan indikasi Rp 2.300 triliun.

"Nah beliau tanya kala itu, apa solusinya? Saya bilang, kalau perlu hakim pengadilan pajak yang 48 orang itu kita gaji Rp 1 miliar satu orang sebulan," ungkap Iwan.

Namun kenyataannya berbeda menurut Iwan. Saat ini pemerintah justru tidak bisa meberantas mafia migas, dan penggelapan pajak juga masih terus terjadi melalui tax amnesty. Bahkan UU Minerba disahkan untuk melegalkan tindakan para mafia tersebut.

"Nah hari ini malah penguasa lahan terbesar calon ibukota baru. Jadi kalau dikatakan kenapa pemerintah yang disasar (untuk digugat)? Ya memang mereka yang mengambil kebijakan, berjanji mengatasi mafia migas. Apa yang terjadi?" katanya.

Karena persoalan itu kemudian Iwan menyimpulkan pemerintah tidak bisa mengurus keuangan negara dan juga memberantas mafia migas serta keuangan.

"Nah kalau itu diurus tidak ada masalah utang, tidak ada masalah-masalah sekarang ini belepotan. ini sebuah belepotan yang panjang, yang sebetulnya bisa diputus di era Pak Jokowi itu kalau memang betul sesuai dengan komitmen awal, memuliakan ketulusan insaniyah," ucap Iwan.

"Itu hilang. Kan Jokowi itu kan bilang begitu, memuliakan ketulusan insaniyah. Saya merumuskan tiga kata dari itu. Apa itu? Ini enggak jalan, karena lucu gitu, saat presiden bicara di sebuah acara partai politik malah indikasi mafia migas itu di depan itu," tutupnya menambahkan.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Komjen Dedi Ultimatum, Jangan Lagi Ada Anggapan Masuk Polisi Bayar!

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:12

UPDATE

Prabowo-Erdogan Saksikan Penandatanganan 12 MoU Kerja Sama

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:35

Prabowo Tanggung Beban Utang Jokowi, Pemerintahan Jadi Korban Efisiensi Anggaran

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:34

KPK Jangan Jadi Alat Kepentingan dalam Kasus Hasto

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:32

Volume Transaksi AgenBRILink Tembus Rp1.583 Triliun per Akhir 2024

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:09

Bertemu Erdogan, Prabowo Tekankan Penguatan Kemitraan Ekonomi

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:58

Mandiri Investment Forum 2025, Strategi Investasi dan Inovasi untuk Pertumbuhan Ekonomi

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:53

Ketua Komisi VII Pastikan Tak Ada Kontributor dan Karyawan TVRI-RRI yang Dirumahkan

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:51

Anggaran KPU Dipangkas Hampir Rp 1 Triliun

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:40

Efisiensi Anggaran Prabowo Dinilai Tepat, Pengamat: Penyusunan Selama Ini Ugal-ugalan

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:35

Singgung Efisiensi, Hasto Minta Kepala Daerah PDIP Tak Berpikir Anggaran Dulu

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:31

Selengkapnya