Berita

Senjata api jenis pistol yang sempat dibawa Kepala Sekolah SMKN 1 Garut/Istimewa

Presisi

Bawa Senpi Saat Diskusi, Kepala Sekolah Di Garut Diperiksa Polisi

RABU, 10 JUNI 2020 | 12:25 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Polisi melakukan pemeriksaan kepada pemilik senjata api (senpi) Dadang Johar, yang juga Kepala Sekolah SMKN 1 Garut terkait kejadian membawa senpi saat diskusi.

Kasubbag Humas Polres Garut, Ipda Muslih Hidayat mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan Dadang memiliki senjata api atas dasar bela diri.

“Saksi menjelaskan bahwa maksud dan tujuan saksi menguasai, membawa, dan menyimpan senjata api, amunisi atau sesuatu bahan peledak yaitu adalah untuk menjaga diri,” kata Muslih dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (10/6).

Berdasarkan keterangan yang diperoleh polisi dari Dadang, senjata api dipegang Dadang sejak Juli 2019. Senjata jenis Baretta kaliber 9mm tersebut merupakan hibah dari seorang direktur perusahaan swasta atas dasar surat hibah bernomor SI/4664/VII/YAAN.2.8/2019 tertanggal 31 Juli 2019.

“Saksi menjelaskan bahwa dirinya mendapatkan senjata api jenis pistol karet Baretta Made in Italy MOD 92 FS Calliber 9mm H 017 24Y CAT. 5802, warna hitam, panjang 210 mm, lebar 100 mm tersebut, yaitu mendapatkan hibah langsung,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Dadang bikin geger lantaran terlihat membawa senjata api saat diskusi dengan anggota Kadin Garut pada Jumat sore (5/6) di halaman gedung eks Toserba Patriot, Simpang Lima, Tarogong Kidul, Garut.

Mereka membahas soal bangunan eks Toserba Patriot yang sebelumnya dikelola SMKN 1 Garut. Beredar info bahwa bangunan tersebut kini akan dipakai tempat sekretariat sementara Kadin Garut dan salah satu organisasi sosial.

Dadang sendiri membenarkan bahwa saat kejadian dia membawa pistol. Dadang menyebut pistol miliknya itu didapat dengan menempuh proses perizinan resmi.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya