Berita

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto/Net

Bisnis

Airlangga: Indonesia Butuh Ratusan Juta Vaksin, Perlu Kerja Sama Dengan Negara Berpenduduk Lebih Sedikit Dari Kita

RABU, 10 JUNI 2020 | 11:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Indonesia membutuhkan vaksin Covid-19 yang sangat banyak. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, jika satu orangnya saja membutuhkan dua ampul, maka sekitar 340 juta ampul yang perlu disiapkan.

"Misalkan saja ada 170 juta masyarakat, maka butuh minimal terkena dua kali shot. Jadi, minimal kita butuh 340 juta vaksin," kata Airlangga dalam diskusi daring bersama Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PP ISEI), Selasa (9/6).

Untuk mendapatkan vaksin Covid-19, negara-negara melakukan relaksasi intellectual property rights yaitu bagi negara yang menemukan terlebih dahulu, maka dapat berbagi dengan negara lain.

"Siapa yang menemukan terlebih dahulu bisa sharing dengan negara lain, sehingga bisa melakukan co-production."

Sementara, Indonesia sendiri dalam menemukan dan memenuhi kebutuhan vaksin tersebut dilakukan melalui kerja sama antara BUMN dengan beberapa perusahaan luar negeri.

"Sesuai arahan Bapak Presiden yang meminta kita untuk mengutamakan kerja sama dengan negara yang penduduknya relatif lebih kecil dari kita," kata Airlangga.

Namun, perlu diingat bahwa kerja sama tidak mungkin dilakukan dengan negara berpenduduk lebih banyak dari Indonesia. Sebab tiap negara pasti akan mementingkan negaranya masing-masing. Seperti India atau China.

Sebaliknya, negara berpenduduk lebih sedikit dari Indonesia seperti Korea, Prancis, dan Denmark merupakan mitra ideal karena mereka membutuhkan pasar yang besar.

“India atau China punya demand lebih dari satu miliar, tomatis mereka akan mementingkan negaranya masing-masing. Tapi Korea atau Prancis, mereka membutuhkan pasar besar sehingga kita bisa melakukan co-production," kata Airlangga.

Pada diskusi daring bertema Menavigasi New Normal: Pandemi, Mitigasi, dan Pemulihan Ekonomi itu, ikut serta Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro.

Bambang menjelaskan, pengembangan vaksin di Indonesia dipimpin oleh PT Bio Farma yang merupakan BUMN.

"Keingingn kita untuk mendapatkan vaksin dalam waktu relatif cepat, tidak tertinggal dari negara lain. Kita mengembangkan vaksin Indonesia sendiri yang efektif untuk virus yang beredar di Indonesia," ujar Bambang.

Menurutnya, Indonesia membutuhkan sekitar 250 juta sampai 300 juta ampul. Itu jika ingin melakukan vaksinasi terhadap dua per tiga dari total penduduk Indonesia.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya