Berita

Tangkapan layar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberi jawaban di program ILC/RMOL

Politik

Ditanya Karni Ilyas Soal Alasan DKI Tidak Terapkan New Normal, Begini Jawaban Tegas Anies Baswedan

RABU, 10 JUNI 2020 | 09:29 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memutuskan memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi di wilayah ibukota.

Keputusan yang diumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beberapa waktu lalu itu sempat mengundang rasa penasaran dari pembawa acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Karni Ilyas.

Dalam acara ILC yang digelar TV One, Selasa malam (9/6), Karni Ilyas menanyakan langsung rasa penasaran itu ke Anies Baswedan. Pertanyaannya adalah mengenai penggunaan istilah transisi dan mengapa Jakarta tidak menjalani fase new normal seperti yang digaungkan pemerintah pusat.

Anies Baswedan mengawali jawaban dengan menyebut bahwa penambahan kasus Covid-19 di Jakarta merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri.

Berdasarkan kenyataan tersebut, Anies memutuskan untuk tidak terburu-buru mengambil langkah new normal dan memilih untuk memperpanjang PSBB.

“Jadi hari ini tidak bisa kita bilang dalam situasi normal, wong masih ketemu kasus terus kok. Tapi kita tahu dalam mengukur atau merancang transisi ini," tegas Anies menjawab pertanyaan itu secara virtual di program ILC bertema “Selamat menempuh normal baru: Sudah siapkah kita?” itu.

Di samping itu, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pun juga sudah menetapkan persyaratan, suatu wilayah dapat melakukan pelonggaran jika positifity rate berada di bawah 10 persen

“Kita tempatkan transisi ini karena kita masih di rezim PSBB, tapi sudah izinkan kegiatan-kegiatan muncul. Kenapa harus dibatasi 50 persen, supaya proses ini terkendali,” demikian mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya