Berita

Peneliti Institut Riset Indonesia (Insis) Dian Permata/Net

Politik

Penambahan Kasus Covid-19 Cetak Rekor Baru, Pemerintah Diminta Tidak Plin-plan Buat Aturan

RABU, 10 JUNI 2020 | 07:24 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Penambahan kasus positif Covid-19 kembali mencetak rekor pada Selasa (9/6), yakni sebanyak 1.043 kasus dalam satu hari. Angka ini dinilai cukup mengejutkan lantaran new normal tengah ramai digemborkan.

Peneliti Institut Riset Indonesia (Insis) Dian Permata menegaskan bahwa aturan apapun yang dibuat pemerintah sangat butuh konsistensi dari pengambilan keputusan atau aturan tersebut.

Jika pembuat regulasi plin-plan, maka efek samping terbesarnya adalah masyarakat akan mengikuti pola yang sama dengan pemerintah.

“Bahkan bisa lebih parah. Plin-plan sekaligus mengakali aturan yang ada. Sebagai contoh kasus dijual bebasnya surat keterangan atau izin masuk saat mudik atau pulang kampung," ucap Dian Permata kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (10/6).

Dian melanjutkan, pemberlakuan masa transisi atau new normal sudah mulai didengungkan saat Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan untuk berdamai dan berdampingan dengan Covid-19.

Sehingga, new normal merupakan fase lanjutan dari pernyataan tersebut, yakni hidup berdampingan atau berdamai dengan Covid-19.

"New normal terlihat jelas mengarahkan ke pandangan soal pro economi. Agar ada perputaran ekonomi. Itu kata kuncinya," kata Dian.

Karenanya, Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengambil pilihan tersebut sebagai contohnya. Risma meminta agar PSBB di Surabaya tidak diperpanjang agar ekonomi berjalan serta akan mengetatkan protokol kesehatan.

"Hanya saja, agak membingungkan publik. Saat PSBB saja banyak pelanggaran. Bagaimana saat PSBB dicabut. Siapa yang bisa menjamin protokol kesehatan dijakankan setiap individu," terang Dian.

Seharusnya, masa transisi menuju new normal diberlakukan setelah angka positif Covid-19 mengalami penurunan.

"Jika angka penurunan itu konstan maka pilihan new normal bisa saja diambil sebagai sebuah kebijakan," pungkas Dian.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya