Berita

Pemuka adat Minangkabau saat laporkan Ade Armando ke Polda Sumbar/RMOL

Hukum

Dianggap Hina Adat Minang, Ade Armando Dilaporkan Ke Polda Sumbar

SELASA, 09 JUNI 2020 | 22:54 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Masyarakat adat Minangkabau resah akibat unggahan Ade Armando yang dianggap melakukan penghinaan dan menganggu kenyamanan masyarakat di Sumatera Barat.

Ade Armando dilaporkan oleh Badan Koordinasi Kerapatan Adat Nagari (Bakor Kan) Sumatera Barat ke Polda Sumatera Barat pada hari ini Selasa (9/6).

Kuasa hukum pelapor, Wendra Yanaldi membenarkan pihaknya melaporkan Ade Armando yang diduga sebagai pemilik akun Facebook bernama Ade Armando.


"Iya benar, jadi dilaporkan lebih kurang jam 14.00 dan selesai buat laporan sekitar jam 18.00. Sekarang pelapor sedang dilakukan pemeriksaan," ucap Wendra Yanaldi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (9/6).

Wendra menyebut, unggahan Ade Armando telah menghina masyarakat adat Minang yang menyebut kata-kata kadrun dalam postingan tersebut.

"Laporannya itu adalah para ninik mamak (pemuka adat) atau dari orang minang istilahnya yang kemudian ada status yang diduga Ade Armando pemilik akun Ade Armando itu yang kemudian memberikan komentar yang menurut orang Minang itu menghina atau kemudian mengganggu kenyamanan atas marwah orang Minang," jelas Wendra.

Sehingga, Ketua Umum Bakor Kan Sumbar, Yuzirwan Rasyid dan Sekretaris Umum Bakor Kan Sumbar, Rajo Bagindo melaporkan Ade ke Polda Sumbar.

Sehingga, Ade dilaporkan dengan Pasal 28 Ayat 2 UU 19/2016 tentang perubahan atas UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Berikut tulisan yang diunggah akun Facebook Ade Armando pada Kamis (4/6):

Lho ini maksudnya apa?
Memang orang Minang nggak boleh belajar injil?
Memang orang Minang nggak boleh beragama Kristen?
Kok Sumatra Barat jadi provinsi terbelakang seperti ini sih?
Dulu kayaknya banyak orang pinter dari Sumatera Barat.
Kok sekarang jadi lebih kadrun dari kadrun?


Tulisan itu merupakan respons Ade Armando atas sebuah berita dengan judul "Gubernur Sumbar Surati Menkominfo, Minta Aplikasi Injil Bahasa Minang Dihapus".

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya