Berita

Aktivis Barisan Rakyat Ekonomi Tertinggal (Baret) DPW Cirebon Raya, Satori /RMOLJabar

Politik

Kritik Berujung Ribut, Para Kuwu Di Cirebon Dinilai Belum Dewasa Dalam Berdemokrasi

SELASA, 09 JUNI 2020 | 15:22 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Keributan yang terjadi di Gedung DPRD Kabupaten Cirebon pada Senin kemarin (8/6) seolah menandakan kedewasaan berdemokrasi di Kabupaten Cirebon masih sangat rendah.

Demikian dikatakan aktivis Barisan Rakyat Ekonomi Tertinggal (Baret) DPW Cirebon Raya, Satori, saat berbincang dengan Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (9/6).

Menurutnya, kesalahan ucap dari anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, seharusnya bisa disikapi secara dewasa oleh para Kuwu (Kades) di Kabupaten Cirebon. Selain sudah ada klarifikasi, anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan tersebut juga sudah meminta maaf secara terbuka.


“Kami menilai belum ada kedewasaan berdemokrasi, karena apa yang diucapkan anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon sebagai otokritik. Tapi melihat kejadian kemarin di Gedung DPRD para Kepala Desa sepertinya arogan dan antikritik,“ ujarnya.

Satori mengatakan, carut marut dalam data KPM Bansos seharusnya dijadikan pelajaran yang berharga agar ke depannya data penerima Bansos lebih tepat sasaran. Khususnya Pemerintah Desa dan Puskesos harus lebih selektif dalam melakukan pendataan.

“Kami banyak menerima aduan dari masyarakat dari berbagai wilayah, terjadi penyaluran bansos tidak tepat sasaran dan jauh dari rasa keadilan. Saat ini sebetulnya jadi momentum untuk setiap Pemdes dan Puskesos melakukan pendataan yang Valid," tegas Satori.

Dia pun mengingatkan, agar anggota DPRD dan para Kepala Desa tidak mempertontonkan hal yang tidak layak disaksikan masyarakat Cirebon. Sebab, pihaknya menemukan banyak penyaluran BLT Dana Desa tidak mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan, yaitu Rp 600 ribu per KK per bulan.

“Kami akan membuat laporan pada pihak Kepolisian, banyak terjadi penyalahgunaan wewenang dalam penyaluran BLT DD yang 600 ribu tidak sesuai peraturan pemerintah. Diduga terjadi manipulasi data pada LPJ-nya,“ demikian Satori.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya