Berita

Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, membeberkan alasan ada peningkatan pasien positif Covid-19 di wilayahnya/RMOLJateng

Kesehatan

Pasien Covid-19 Meningkat Signifikan, Begini Penjelasan Walikota Semarang

SELASA, 09 JUNI 2020 | 09:38 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Penderita Covid-19 di Kota Semarang hingga saat ini telah mencapai 225 orang, ini merupakan rekor tertinggi selama wabah Corona menimpa.

Hal tersebut disampaikan Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, kepada wartawan, di Balai Kota Semarang, Senin (8/6).

Peningkatan penderita Covid-19 di Kota Semarang, lanjut walikota yang karib disapa Hendi ini, karena adanya kluster baru. Hal tersebut dikarenakan sejak PKM jilid kedua dilakukan perubahan strategi.


"Strategi di PKM jilid 2 dan kita teruskan ke PKM jilid 3 adalah kita lakukan tes swab secara massal. Masuk pasar, masuk mall, masuk pusat keramaian, anak muda nongkrong di mana, kita tes sweb dan seterusnya," terangnya.

Dengan gencar dilakukan tes secara massal, Hendi berharap jika ditemukan kluster-kluster baru akan memudahkan untuk melakukan sekat-sekat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Jadi yang perlu dipahami, kenaikan yang sangat signifikan itu, selain karena beberapa tracking yang kita lakukan dari PKM jilid 1 dan 2, juga ditemukan adanya kluster baru hasil tes massal," tambahnya, dikutip Kantor Berita RMOLJateng.

Hendi menambahkan, "Sampai dengan hari ini, ada penambahan untuk pasar yang kami tutup, yakni Pasar Karangayu mulai Senin-Rabu, selanjutnya Pasar Mangkang mulai Selasa-Kamis."

Selain pasar, Hendi menegaskan ada satu toko wwalayan yang akan ditutup karena diketahui ada pengunjung yang terkonfirmasi positif.

"Ada satu toko swalayan, saya belum bisa menyebutkan nama tokonya. Tapi dalam rapat tadi saya putuskan, kalau yang bersangkutan pengunjungnya positif tapi tidak mau menutup, besok segera kita tutup paksa," tegas Hendi.

Lebih jauh Hendi berpesan kepada masyarakat, jika di wilayahnya ada penderita Covid-19, harus diberi support. Bukan malah dikucilkan, dijauhi, bahkan diusir dari wilayahnya.

"Jadi jauhi penyakitnya, jangan jauhi orangnya. Karena kunci kesembuhan utama adalah hati yang bahagia dan perasaan happy. Kalau dikucilkan, malah depresi dan tidak sembuh-sembuh," tandas Hendi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya