Berita

Upacara penutupan Operasi Ketupat 2020 di Markas Korlantas, MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Senin (8/6).

Presisi

Amanat Kakorlantas, Utamakan Tindakan Persuasif Dan Humanis Saat New Normal

SENIN, 08 JUNI 2020 | 10:16 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Segenap jajaran Korps Lalu Lintas (Korlantas) diminta untuk mengedepankan tindakan yang humanis dan persuasif di lapangan selama masa new normal pandemik virus corona atau Covid-19.

Penegakan itu disampaikan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Istiono saat memimpin upacara penutupan Operasi Ketupat 2020 di Markas Korlantas, MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Senin (8/6).

“Situasi new normal kita harus menyesuaikan diri pada tataran pelaksanaan di lapangan, utamakan tindakan kemanusiaan, persuasif, dan humanis. Pedomani format polisi sipil,” tekan Istiono.


Mantan Kapolda Bangka Belitung ini menkankan, setiap personel Korlantas harus memiliki empati, jangan mudah terpancing dan emosi. Karena, menurutnya, di lapangan personel menghadapi berbagai macam latar belakang orang baik budaya, suku, dan pendidikannya.

Meski dinamika di lapangan begitu dinamis, Istiono meminta kepada jajaranya untuk mempedomani bahwa tindakan hukum yang tegas adalah pilihan terakhir.

“Bahwa sesuai arahan Kapolri keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi. Jadilah polisi berkarakter baik, jangan arogan di lapangan,” imbau Istiono.

Di sisi lain, ia menyampaikan apresiasinya terhadap seluruh personel yang terlibat dalam Operasi Ketupat 2020 dimana saat masa pandemi Covid-19 ini berbeda seperti Operasi Ketupat dari tahun ke tahun yang hanya dilakukan selama 14 hingga 15 hari.

Dikatakan Istiono, Operasi Ketupat 2020 situasinya lain dan belum ada contoh bagaimana menyusun langkah dan memajeman Operasi Ketupat 2020 ditengah pandemi ini.

“Sampai saat ini semua berjalan dengan aman, lancar, kondusif gak ada ekses apapun ini berkat peran rekan-rekan yang terlibat dalam Operasi Ketupat,” pungkas Istiono.

Di masa pandemik virus corona baru atau Covid-19 ini, gelaran Operasi Ketupat 2020 memang berbeda. Operasi digelar cukup panjang. Dimulai pada 24 April hingga 31 Mei, dan diperpanjang tujuh hari hingga 7 Juni 2020 atau 45 hari.

Operasi pun digelar serentak di 34 Polda seluruh jajaran dengan melibatkan 175 ribu personel gabungan. Tidak hanya waktu operasi yang panjang, dalam Operasi Ketupat 2020 ini jajaran Korlantas juga menjalankan penerapan larangan mudik yang telah ditetapkan pemerintah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Dari catatan Korlantas Polri, sebanyak 78.455 ribu kendaraan diputar balik selama Operasi Ketupat 2020 karena mencoba mudik. Dari 146 titik pos penyekatan atau check point yang dibentang mulai dari Polda Lampung hingga Jawa Timur.

Sementara untuk arus balik, sebanyak 77.448 ribu kendaraan dipaksa putar balik sehingga gagal masuk ke Jakarta.

Dan di hari terakhir pelaksanaan Operasi Ketupat 2020, Korlantas menghalau 1.763 kendaraan karena pemudik tidak memiliki surat izin keluar masuk (SIKM). Dengan begitu, total selama 45 hari menggelar operasi sebanyak 157.666 ribu kendaraan dihalau oleh jajaran polisi sabuk putih ini.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya