Berita

Mantan Ketum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin saat jadi narsum di acara Kelompok Cipayung Plus/Repro

Politik

Kritik Konstruktif Saat Pandemik Corona Diperlukan, Din Syamsuddin: Jalan Damai Dialog Perlu Disuarakan

SABTU, 06 JUNI 2020 | 21:43 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kritik konstruktif atau masukkan untuk kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik, sedianya mesti terus disampaikan meskipun ditengah kondisi pandemik virus corona baru (Covid-19).

Sebab, sejumlah Rancangan Undang Undang yang dinilai bertentangan dengan konstitusi nyata-nyata disahkan oleh lembaga tinggi negara ditengah ancaman krisis ekonomi, politik, dan sosial akibat wabah Covid-19 ini.

Mulai dari Perppu 1/2020 yang telah disahkan menjadi UU 2/2020. Kemudian RUU Minerba yang disahkan, RUU Omnibus Law Ciptaker, hingga RUU yang terkesan dikebut oleh legislatif dan fraksi-fraksi di DPR justru seoalah mengamini hal tersebut akibat sistem yeng membelenggunya.

Para pemangku kebijakan semestinya tetap mengakomodir saran dan kritik dari masyarakat tersebut.

"Tapi dalam keadaan seperti itu (pandemik Covid-19) janganada yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Ada beberapa ekonom punya data itu," kata Din Syamsuddin saat mengisi diskusi daring bertajuk "Pancasila dan Kebebasan Berpendapat. Demokrasi Ala New Normal" yang diikuti oleh organisasi mahasiswa yang tergabung tergabung dalam Cipayung Plus, Sabtu (6/6).

Menurut Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini, selain mahasiswa, masyarakat sipil dari berbagai elemen diharapkan tidak tinggal diam atas hal-hal tersebut. Meskipun, ditengah pandemik Covid-19 seperti saat ini.

"Tapi kemudian apakah masyarakat diam terhadap situasi itu? karena kita sedang berjibaku (menghadapi Covid-19), semua sensitifitas. Pilihannya suarakan, idealnya semua RUU itu di status quo kan dulu," tegas Din Syamsuddin.

"Pertanyaan saya untuk adek-adek tolong sarankan, dengan adanya hal-hal seperti itu apa kita diam begitu? 'diam dulu dong ini kan sedang anu sedang ada musibah, tapi yang sebelah sana jalan terus, akhirnya terjadi kerusakan yang lebih berat lagi. Pilihannya adalah ya tetap disuarakan, ya bersama-sama membangun," sambungnya.

Adapun, lanjut Din Syamsuddin, cara-cara untuk menyampaikan kritik yang konstruktif itu bisa dilakukan dengan berbagai cara.

Secara pribadi, Din Syamsuddin lebih setuju dengan pendekatan dialogis untuk mewujudkan satu hal, agar cita-cita nasional dapat diwujudkan dan dirasakan manfaatnya untuk seluruh rakyat Indonesia.

"Saya mengusulkan ya, saya nih sudah tua ya, mungkin jalannya sudah tidak se-ini mahasiswa lah, tapi paling tidak harus tetap ada yang bersuara kritis. Dan mahasiswa kritis itu harus rasional, ilmiah ada datanya. Ekspresinya artikulasinya harus dengan berbagai cara," ujarnya.

"Kalau saya mengusulkan tetap jalan damai, jalan yang penuh dengan dialog komunikasi dialogis. Untuk memperbaiki kembali UUD kebangsaan, kita harus sesuai dengan Pancasila. Maka perlu amandemen kembali UUD 1945. Jangan kehilangan asa, mari bersama-sama, ada perbedaan diantara kita namun banyak sekali persamaan diantara kita. Umat beragama, ormas-ormas kepemudaan, ormas kemahasiswaan agama, ada perbedaan dan saya senang anda semua dan saudara-saudaraku semua tadi seperti punya komitmen yang sama," demikian Din Syamsuddin.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya