Berita

Peneliti senior LIPI Dewi Fortuna Anwar (pojok kiri atas)/Repro

Dunia

Peneliti Senior LIPI: Rasialisme Di AS Terlembaga, Meski Barack Obama Pernah Jadi Presiden

SABTU, 06 JUNI 2020 | 14:55 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Isu rasial di Amerika Serikat (AS) kembali mengemuka setelah terjadi gelombang aksi demonstrasi atas penindasan terhadap George Floyd, warga kulit hitam di Minneapolis.

Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dibidang Politik, Dewi Fortuna Anwar turut mengomentari fenomena tersebut.

Menurutnya, kasus kematian George Floyd yang ditindih Kepolisian Minneapolis bernama Chauvin telah menjadi isu nasional dan bahkan mendunia.

Pasalnya, ia melihat aksi demonstrasi tidak hanya terjadi di Negri Paman Sam saja, namin juga di negara lain di Eropa.

"Juga terjadi gelombang protes yang besar diluar, yang terjadi diluar negeri. Kita lihat terjadi juga demo-demo di Inggris, New Zealand, Prancis, dan sebagaianya," ujar Dewi Fortuna Anwar dalam diskusi virtual Populi Centre bertajuk 'Trump dan Perkara Rasial yang Timbul-Tenggelam', Sabtu (6/6).

Bahkan, ia melihat kemiripan antara gelombang demonstrasi ini dengan gelombang demonstrasi yang terjadi pada tahun 1968, setelah pembunuhan Martin Luther King Jr.

"Ini mirip dengan gelombang protes perang kulit hitam dulu. Jadi ini sudah jadi satu national movement atau bahkan lebih dari itu, yaitu International Movement juga," ungkapnya.

Bahkan Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia ini melihat, pemerintahan AS selama 400 tahun juga tidak mampu menangani persoalan rasial ini. Karena menurutnya, isu ini telah terlembaga.

Sebab awalnya ia mengira bahwa terpilihnya Barack Obama sebagai Presiden AS belasan tahun lalu bisa menghilangkan isu rasial. Namun hal itu terbantahkan dengan adanya kejadia George Floyd yang dibunuh pada 25 Mei lalu oleh Aparat Kepolisian Minneapolis.

"Tadi juga disebutkan bahwa rasialism di Amerika sudah terlembaga, dan perjuangannya belum selesai sampai sekarang, tahun 60-an Martin Luther King dan sampai sekarang," tutur Dewi Fortuna Anwar.

"Dan tadinya kita merasa dengan terpilihnya Presiden Barack Obama yang berkulit hitam maka isu rasisme yang terstruktur ini sudah tidak menjadi isu lagi. Tapi ternyata itu menjadi black class dengan terpilihnya seorang Trump yang justru kita tahu didukung oleh kelompkk-kelompok yang rasis," sambungnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya