Berita

Ekonom senior DR. Rizal Ramli/Net

Politik

BuzzeRp Dan Keresahan Rizal Ramli

JUMAT, 05 JUNI 2020 | 09:24 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Sudah beberapa waktu belakangan ini ekonom senior DR. Rizal Ramli mengibarkan bendera perang, berjibaku menghadapi buzzer politik di sekitar penguasa.

Dalam sebuah kesempatan, kepada redaksi Kantor Berita Politik RMOL, Rizal Ramli  mengatakan, perang terbuka ini bukan karena dirinya yang adalah mantan Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan di era Abdurrahman Wahid, juga mantan Menko Maritim dan Sumber Daya di era Joko Widodo menjadi sasaran ulah beringas buzzer politik.

Tetapi lebih karena buzzer politik menghadirkan ilusi, mempabrikasi kebohongan demi kebohongan, memecah belah anak bangsa, dan akhirnya merusak pondasi demokrasi. Itu yang membuat Rizal Ramli resah.

“Mereka tidak banyak. Tapi ulah mereka sangat berbahaya,” kata Rizal Ramli.  

Kalaupun mau disebut sebagai ekses demokrasi, menurut Rizal Ramli buzzer politik adalah ekses yang tidak diharapkan.

Tak sedikit yang menganggap perang terbuka Rizal Ramli melawan buzzer politik tak berguna. Kerap ia dinasehati, melawan buzzer adalah perbuatan sia-sia. Melawan mereka yang kebanyakan menggunakan identitas anonim dan akun palsu seperti memukul angin, seperti berteriak di tengah Gurun Gobi dan gurun-gurun lainnya.

Tapi ia bersikukuh. Katanya, buzzer politik yang dipelihara penguasa atau pihak-pihak yang mendapat keuntungan dari kekuasaan adalah bubble atau gelembung. Terlihat banyak, tapi sebenarnya keropos.

Menggusur komunitas buzzer politik dari lingkaran kekuasaan menurut Rizal Ramli penting dilakukan agar pemerintah tidak terbuai dan dapat melihat dengan jelas persoalan ril yang sedang dihadapi bangsa dan negara ini.

Ternyata Rizal Ramli tidak sendiri. Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) juga punya cara pandang yang sama mengenai daya rusak buzzer politik ini.  

Ketua YLBHI, Asfinawati, ketika berbicara pada diskusi bertema “Teror dalam Ruang Demokrasi” kemarin (Rabu, 3/5) meminta Presiden Joko Widodo turun tangan langsung untuk menertibkan komunitas buzzer politik yang berada di lingkaran kekuasaan.  

Buzzer pendukung Jokowi, menurut Asfinawati, sudah melampaui batas.

“Harus dikasih tahu. Kalau enggak dikasih tahu, enggak mungkin buzzer atau influencer akan bergerak kalau dihambat,” kata Asfinawati.

Menurut pengamatan Asfinawati, Jokowi unwiling atau tidak mau menggunakan kewenangan yang dia miliki untuk menertibkan komunitas buzzer politik di sekitar kekuasaan.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Donny Gahral Adian, yang juga hadir sebagai pembicara dalam diskusi yang sama menilai kehadiran buzzer politik sebagai fitrah demokrasi.

“Tidak ada kekuasaan yang buzzless. Tinggal bagaimana kita mengelola dinamika di sosial media supaya yang terjadi bukan saling serang yang mengarah kepada hoaks fitnah dan kekerasan verbal,” kata Donny.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya