Berita

Pemeriksaan suhu sebelum memasuki gedung/Net

Politik

Pemerintah Harus Perbaiki Komunikasinya Dengan Narasi Positif Cegah Munculnya Pihak Yang Manfaatkan Situasi Pandemik

JUMAT, 05 JUNI 2020 | 07:01 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pandemik yang melanda Indonesia saat ini bisa saja dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu. Pengamat Intelijen dan Keamanan, Stanislaus Riyanta, mengatakan, ketika aparat fokus dalam penanganan pencegahan, maka pihak yang punya kepentingan ini mulai menyusupkan narasi-narasi untuk menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

"Karena pemerintah fokus pada penanganan pandemik, ini muncul kerawanan yang dimanfaatkan oleh beberapa kelompok untuk membuat kisruh," terang Stanislaus dalam acara diskusi online (webinar) yang diselenggarakan oleh Indonesian Public Institute (IPI), Kamis (4/6).

Ketika masyarakat merasakan ekonomi yang sulit akibat diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), maka narasi yang memojokkan dan menyalahkan pemerintah pun mulai diluncurkan. Ditambah lagi dengan keluhan sulitnya mendapat pekerjaan dan penghasilan.


Bahkan mungkin bukan hanya narasi saja. Situasi di tengah pandemik bisa saja dimanfaatkan teroris untuk menunjukkan aksinya.

"Isu-isu ini dimainkan oleh kelompok-kelompok tersebut agar [masyarakat] tidak percara kepada pemerintah," katanya.

Menurutnya, narasi-narasi itu berkembang terus hingga ada diskusi untuk meminta pertanggungjawaban presiden dan pemberhentian presiden. Di era demokrasi, setiap orang memiliki kebebasan menyuarakan pendapatnya.

Namun, Stanislaus mengatakan tidak etis di saat negara sedang dalam kesulitan bencana tetapi para politisi malah membicarakan soal pemakzulan kepada pemimpinnya.

Ia berharap diskusi-diskusi semacam itu perlu diwaspadai karena bisa saja memiliki agenda tertentu.

“Ini harus diwaspadai karena tujuannya membuat kisruh. Mereka ini punya agenda yang dilakukan ke tiga target yaitu polisi, masyarakat dan tempat ibadah,” tuturnya, seraya menyoroti acara diskusi akademis yang diselenggarakan FH UGM, pada Jumat (29/5) lalu yang membahas pemakzulan presiden.

“Momennya tidak etis dilakukan di tengah pandemik. Tapi munculnya teror terhadap panitia, narasumber itu juga tetap harus diusut,” tegasnya,

Ia berharap pemerintah juga harus memperbaiki komunikasi dengan narasi positif. Termasuk menguatkan sektor intelijen, termasuk pengawasan terhadap gerakan propaganda di media sosial.

“Mereka berada di ruang dunia maya. Patroli siber perlu ditingkatkan. Jangan diberi ruang pada fitnah, harus ditindak tegas. Karena mereka kompak, satu komunikasi untuk melawan dan menjatuhkan pemerintah,” ujarnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya