Berita

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asyari/Ist

Politik

KPU: Pilkada Harus Ditanggung APBN Karena Daerah Sudah Tidak Sanggup

RABU, 03 JUNI 2020 | 14:17 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pilkada Serentak 2020 yang akan diselenggarakan di tengah situasi pandemi virus corona baru atau Covid-19 berimplikasi kepada bertambahnya anggaran.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asyari mengungkapkan, beban anggaran yang harus disediakan untuk menjalankan protokol kesehatan Covid-19 tidak bisa ditanggung oleh pemerintah daerah semata.

Sebab berdasarkan koordinasi KPU, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang ada di sejumlah Pemda tidak sanggup menutupi kekurangan anggaran yang dibutuhkan, yakni sejumlah Rp 535 miliar.


"Menurut teman-teman daerah yang menyelenggarakan pilkada bahwa kalau tambahan biaya itu dibebankan kepada APBD, pemerintah daerah sudah tidak sanggup," ujar Hasyim Asyari dalam diskusi daring bertajuk 'Dampak Pandemi Covid-19, Ancaman Pilkada 2020' pada Rabu (3/6).

Terlebih bila pelaksanaan tahapan dan pencoblosan tetap digelar tahun ini, protokol kesehatan pencegahan Covid-19 harus wajib dipenuhi KPU dalam menjalankan Pilkada.

"Kita harus memulai situasi hidup bersama Covid dengan protokol Covid-19 itu. Bagiamana kita bertindak, bagaimana kita melakuakn aktivitas. Baik itu aktivitas ekonomi, aktivitas sosial, aktivitas bekerja dengan protokol Covid. Pilkada pun diharapkan bisa segera dilanjutkan dengan protokol Covid," sambungnya.

Oleh karena itu, Hasyim Asyari berharap pemerintah pusat bisa menanggung kekurangan anggaran Pilkada Serentak 2020 dengan memasukannya ke dalam APBN perubahan 2020.

"Kalau pilkaada harus diselenggarakan dengan protokol Covid dan menimbulkan pembiayaan baru untuk standar Covid, maka mau tidak mau itu yang akan dibebankan ke APBN. Karena APBD sudah tidak sanggup menanggung itu lagi," harapnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya