Berita

Ketua Dewan Pakar Indonesia Maju Institut (IMI), Lukman Edy/Net

Politik

Lukman Edy Berharap Ekonomi Rakyat Kembali Bergeliat Di Era New Normal

SENIN, 01 JUNI 2020 | 16:05 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Masyarakat Indonesia harus segera beradaptasi dengan tatanan kehidupan baru seiring akan diterapkannya protokol new normal pandemik Covid-19.
 
Sejak Maret lalu, kehidupan masyarakat terganggu dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai Covid-19.

Ketua Dewan Pakar Indonesia Maju Institut (IMI), Lukman Edy, mendukung kebijakan new normal. Menurutnya, kebijakan new normal adalah sebuah peluang bangkit dari keterpurukan ekonomi selama dua bulan terakhir.

“Di masa new normal nantinya diharapkan perekonomian masyarakat kembali bergeliat. Karenanya momentum keterbukaan new normal mesti dilihat sebagai momentum positif," kata Lukman Edy dalam keterangannya, Senin (1/6).

Bagi dia, new normal akan membuka potensi kelangsungan hidup masyarakat akan bisa terselamatkan, terutama untuk masyarakat bawah yang terdampak paling besar karena adanya pandemik Covid-19 ini.

"Apabila situasi ini dibiarkan, bisa menimbulkan kebangkrutan perekonomian nasional. Maka, inilah kebijakan yang genuin untuk menyelamatkan perekonomian negara," tegasnya.

Sambungnya, dengan adanya kebijakan new normal ini, di mana keran APBN mulai dibuka, maka secara berangsur perekonomian masyarakat akan terangkat.

Di sisi lain, dengan adanya new normal ini sektor konsumsi juga dengan sendirinya bangkit kembali.

“Ketika dua sektor ekonomi ini telah berjalan kembali, sambil menunggu keran perekonomian global yang memungkinkan kita bisa ekspor terbuka kembali, maka perlahan tapi pasti perekonomian nasional akan bangkit kembali," jelasnya.

Namun demikian, Lukman berpesan agar masyarakat tetap menerapkan prosedur kesehatan dan physical distancing yang telah digariskan pemerintah, serta harus diikuti dengan pengawasan dan penegakan hukum yang tegas.

“Jangan sampai masyarakat lengah, penegakan hukum lemah yang akan memunculkan gelombang korban yang lebih besar pada masa new normal nanti," pungkasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya