Berita

Pemerintah Kota Palembang tengah menyiapkan hal-hal terkait dengan penerapan New Normal/RMOLSumsel

Nusantara

Formulasi New Normal Masih Dirancang, Walikota Palembang Pastikan Warga Bisa Tetap Produktif Dan Aman

SENIN, 01 JUNI 2020 | 15:59 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kondisi yang serbatidak pasti dari pandemik virus corona baru (Covid-19) di tanah air membuat Pemerintah Kota Palembang memutuskan untuk mengikuti rencana pemerintah pusat yang menerapkan pola tatanan normal baru atau biasa disebut New Normal.

Menurut Walikota Palembang, Harnojoyo, saat ini Pemkot sedang mencari formulasi tatanan New Normal yang produktif dan aman. Sehingga masyarakat dapat kembali menjalani kehidupan normal tanpa diliputi kekhawatiran.

“Kita tidak bisa memastikan kapan pandemik ini berakhir dan kita tidak bisa juga terus-terusan sembunyi dari virus ini, dengan tetap di rumah,” ucap Harnojoyo usai mengikuti video conference dengan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, didampingi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kota Palembang, di kediaman dinas Walikota, Jumat lalu (29/5).

New Normal di Palembang ini nantinya akan menerapkan protokol kesehatan di setiap sektor kehidupan. Seperti pemakaian masker ketika keluar rumah, menjaga jarak, dan menerapkan pola hidup bersih dengan mencuci tangan di air mengalir untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini.

“Kami akan terjunkan petugas baik dari kepolisian, TNI, dan Satpol PP untuk mengawasi serta memberikan teguran terkait penerapan protokol kesehatan di setiap titik keramaian,” ungkapnya.

Harnojoyo berharap, dengan penerapan New Normal ini, tatanan kehidupan sosial dan ekonomi Kota Palembang kembali pulih.

“Penerapan New Normal ini akan segera kita sampaikan setelah ada regulasi yang disampaikan pusat,” tandasnya.











Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Ratu Dewa menambahkan, ada beberapa persiapan termasuk inovasi yang akan dikembangkan Pemkot Palembang menuju New Normal.

“Ini akan kita sampaikan melalui video yang juga akan diperlombakan,” terangnya.

Nantinya akan ada tujuh sektor yang akan diperlombakan dalam Inovasi Daerah Dalam Persiapan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid–19, yakni pasar tradisional, pasar retail modern, restoran, hotel, pelayanan satu pintu (PTSP), tempat wisata, dan transportasi umum.

“Lomba ini selain untuk mencari inovasi dari daerah-daerah juga bertujuan untuk persiapan penerapan menuju tatanan normal baru,” ungkap Ratu Dewa.

Perlombaan akan disampaikan dalam bentuk video pendek dengan durasi maksimal dua menit yang menunjukkan penerapan pembatasan dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Mulai dari pemakaian masker oleh pedagang dan pembeli, pembagian masker, penerapan jaga jarak dan lainnya. Jadi aktivitas pembatasan dengan penerapan protokol kesehatan yang benar benar dilakukan ada dalam video tersebut,” ulasnya.

Untuk merangsang daerah berinovasi ini, terang Dewa, pemerintah pusat akan memberikan reward bagi provinsi, kabupaten kota yang berhasil membuat inovasi ini. Yakni dengan memberikan dana insentif daerah (DID) untuk masing masing pemenang.

“Tujuannya untuk pemulihan ekonomi, juga membantu daerah untuk bangkit lagi misalnya dari daerah yang zona merah bisa menjadi hijau, dan daerah hijau agar mempertahankan,” katanya.

Hanya saja tambahnya, sampai saat ini, mengenai penerapan tatanan normal baru ini baru sebatas wacana. Karena belum ada regulasi atau aturan maupun petunjuk teknis pelaksanaan dari pemerintah pusat.

“Karena itu kita masih menunggu dulu bagaimana juknisnya dari pusat nanti. Pada dasarnya kita bersiap menuju kearah sana. Karena penerapan tatanan New Normal ini hampir sama dengan penerapan PSBB yang sudah kita laksanakan dengan menerapkan pembatasan dan protokol kesehatan Covid-19,” pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya