Berita

Aksi unjuk rasa kematian Floyd, polisi memblokir jalan di Seattle, Washington/Net

Dunia

Orang-orang Afrika Serang Pejabat AS: Duta Besar Yang Terhormat, Negara Anda Memalukan!

SENIN, 01 JUNI 2020 | 09:03 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Duta Besar AS untuk Kongo, Mike Hammer, menyoroti sebuah tweet dari seorang pengusaha media lokal terkait kerusuhan yang melanda beberapa wilayah di Amerika Serikat. Tweet itu menyinggung soal rasisme yang masih terjadi di negara adikuasa itu.

“Duta besar yang terhormat, negara Anda memalukan. Hebat Amerika, masih belum menaklukkan setan-setan rasisme. Berapa banyak orang kulit hitam yang harus dibunuh oleh petugas polisi kulit putih sebelum pihak berwenang bereaksi serius?” isi tweet itu, seperti dikutip dari Africa News, Minggu (31/5).

Mike Hammer dalam bahasa Prancisnya, menanggapi bahwa sesungguhnya ia sangat berduka dan prihatin atas peristiwa itu.

“Saya sangat terganggu oleh kematian tragis George Floyd di Minneapolis. Departemen Kehakiman sedang melakukan penyelidikan kriminal penuh sebagai prioritas utama. Pasukan keamanan di seluruh dunia harus bertanggung jawab. Tidak ada yang bisa mengangkangi hukum."

Pernyataan serupa juga ditweet oleh kedutaan besar AS di Kenya dan Uganda, sementara kedutaan besar di Tanzania dan Kenya meretweet pernyataan bersama dari kantor Departemen Kehakiman di Minnesota yang intinya mereka akan membantu proses penyelidikan.

Orang-orang Afrika bereaksi atas kerusuhan yang meletus di banyak wilayah di Amerika Serikat yang dipicu oleh peristiwa kematian pria kulit hitam George Floyd. Mereka mengatakan isu rasial kerap terjadi di AS tetapi belum ada aksi protes sebesar itu, dan AS tidak pernah belajar dari setiap peristiwa.

Ketika isu rasial menghantam Kota Guangzhou di mana beberapa orang Nigeria mendapat perlakuan yang tidak adil terkait penanganan virus corona (yang kemudian telah dikonfirmasi oleh kedua belah pihak bahwa kejadian itu hanya salah paham mengenai kebijakan tes Covid-19), saat itu AS dengan sigap menyuarakan keprihatinannya terhadap perlakuan rasial.

Pada saat itu, AS menulis peringatan keamanan kritis berjudul "Diskriminasi terhadap Afrika-Amerika di Guangzhou" dan mencatat tindakan yang dialami orang-orang Afrika atau turunan Afrika.

Lalu apa yang terjadi sekarang benar-benar membuat warganet muak. AS terbukti memiliki masalah rasial yang bertumpuk yang tidak berhasil diselesaikan, entah sampai kapan.

“WTF? 'Ketika penjarahan mulai, penembakan dimulai'? ” kartunis politik Patrick Gathara di Kenya menulis dalam Twitternya. Gathara juga menyoroti tweet Donald Trump yang terkesan menyuarakan kekerasan.

Sadar akan citra Amerika di benua tempat pengaruh China tumbuh dan di mana banyak yang merasa kurang tertarik dengan pemerintahan Trump di Afrika, beberapa diplomat AS telah mencoba mengendalikan keadaan dengan mengatakan mereka akan berusaha memperbaiki keadaan dan fokus pada penyelidikan kasus.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya