Berita

Menlu Bruno Rodriquez/Net

Dunia

Menlu Kuba Kecam Pembunuhan George Floyd: Warna Kulit Seharusnya Tidak Membuat Perbedaan

SABTU, 30 MEI 2020 | 10:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Kuba mengutuk keras kematian warga kulit hitam, George Floyd, di Mineapolis, Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez menggambarkan hal tersebut sebagai tindakan pembunuhan brutal.

George Floyd, pria kulit hitam, akhirnya meregang nyawa saat seorang perwira polisi kulit putih menekan lehernya dengan lutut.

“George Floyd tidak mati. Dia dibunuh secara brutal. Sayangnya itu adalah kisah yang diketahui orang Afrika-Amerika,” tulis menteri luar negeri itu di akun Twitter-nya.


Menurut Rodriguez, pria berusia 46 tahun itu tidak bersenjata dan telah berteriak memohon, 'Saya tidak bisa bernapas', tetapi itu tidak cukup untuk mencegah aparat yang membunuhnya itu untuk melepaskan lutut dari lehernya. Tidak cukup untuk mencegah ketidakadilan.

“Warna kulit seharusnya tidak membuat perbedaan di antara kita,” tambah Rodriquez  seraya diikuti tagar #BlackLivesMatter, seperti dikutip dari Prensa Latina, Jumat (29/5).

Pembunuhan seorang pria kulit hitam, George Floyd, viral di media sosial. Rekaman itu juga menunjukkan Floyd memohon karena rasa sakit dan tidak bisa bernapas sampai dia menutup matanya. Dia dinyatakan mati tidak lama setelah kejadian tersebut.

Insiden itu telah menyebabkan protes di Minneapolis dan kota-kota lain di negara Amerika Serikat seperti Chicago, Los Angeles dan Memphis.

Gedung Putih juga telah menyatakan kemarahan Presiden Donald Trump atas peristiwa kekejaman tersebut. Terlebih peristiwa pembantaian itu memicu aksi protes dan meledakkan kerusuhan yang membuat Minneapolis rusuh dan hancur.

George Floyd, pria kulit hitam berusia 46 tahun tewas setelah seorang perwira polisi kulit putih Minneapolis menjatuhkan tubuhnya ke tanah, sementara petugas lain menginjakkan lututnya ke leher selama sekitar delapan menit.

Floyd awalnya ditangkap dengan sangkaan ringan karena diduga menggunakan uang palsu untuk belanja di sebuah toko swalayan.

Kematian Floyd dengan cara tidak manusiawi itu terekam dalam video yang kemudian beredar di media sosial. Floyd sempat meminta ampun agar polisi tersebut melepaskan lutut dari lehernya.

Di dalam video itu, tampak polisi menahannya di tanah dan seorang polisi lainnya menekan lututnya ke leher Floyd. Floyd kemudian meregang nyawa di lokasi kejadian karena kehabisan napas.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya