Jansen Sitindaon mengkritisi rencana peneranan The New Normal saat kurva kasus Covid-19 belum menurun/Net
Rencana pemerintah menerapan kebijakan normal baru atau The New Normal seperti diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri, dinilai terlalu tergesa-gesa.
Pasalnya, hingga saat ini kurva kasus penyebaran virus corona di Indonesia masih belum menunjukkan grafik penurunan yang signifikan.
Demikian disampaikan Wakil Sekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, kepada
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Jumat (29/5).
"Jika melihat data, kurva Corona Indonesia sama sekali belum turun dan melandai. Padahal inilah dasar paling diterima akal bahwa #NewNormal layak dilakukan," kata Jansen Sitindaon.
Menurut dia, sebelum ada wacana
The New Normal, pemerintah juga sempat mewacanakan relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Meski baru sebatas wacana relaksasi PSBB, faktanya justru terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang sangat tinggi. Hingga mencetak rekor peningkatan kasus positif Covid-19 di tanah air yang hampir menyentuh 1.000 kasus dalam sehari. Padahal, sudah menggunakan protokol kesehatan yang cukup ketat.
"'Relaksasi' kemarin membuat angkanya naik cetak rekor. Padahal sudah pakai protokol. Apalagi ada gelombang kedua penularan," demikian Jansen Sitindaon.