Berita

Jansen Sitindaon mengkritisi rencana peneranan The New Normal saat kurva kasus Covid-19 belum menurun/Net

Politik

Soal The New Normal, Jansen: Relaksasi Kemarin Saja Cetak Rekor Kasus

JUMAT, 29 MEI 2020 | 09:34 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Rencana pemerintah menerapan kebijakan normal baru atau The New Normal seperti diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri, dinilai terlalu tergesa-gesa.

Pasalnya, hingga saat ini kurva kasus penyebaran virus corona di Indonesia masih belum menunjukkan grafik penurunan yang signifikan.

Demikian disampaikan Wakil Sekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Jumat (29/5).

"Jika melihat data, kurva Corona Indonesia sama sekali belum turun dan melandai. Padahal inilah dasar paling diterima akal bahwa #NewNormal layak dilakukan," kata Jansen Sitindaon.

Menurut dia, sebelum ada wacana The New Normal, pemerintah juga sempat mewacanakan relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Meski baru sebatas wacana relaksasi PSBB, faktanya justru terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang sangat tinggi. Hingga mencetak rekor peningkatan kasus positif Covid-19 di tanah air yang hampir menyentuh 1.000 kasus dalam sehari. Padahal, sudah menggunakan protokol kesehatan yang cukup ketat.

"'Relaksasi' kemarin membuat angkanya naik cetak rekor. Padahal sudah pakai protokol. Apalagi ada gelombang kedua penularan," demikian Jansen Sitindaon.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya