Berita

Kunjungan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan II), Marsekal Muda Imran Baidirus bersama Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah, dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Surabaya/Net

Politik

Sesuai Arahan Jokowi, Pangkogabwilhan II Intervensi Penanganan Corona Di Surabaya

JUMAT, 29 MEI 2020 | 06:48 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan II), Marsekal Muda Imran Baidirus berkunjung ke Surabaya, Jawa Timur pada Kamis kemarin (28/5). Dia datang untuk meninjau penanganan virus corona di kota yang dipimpin Tri Rismaharini itu.

Marsda Imran Baidirus datang didampingi oleh Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran, dan sejumlah pejabat lain.

Marsda Imran Baidirus mengurai bahwa dirinya datang ke Surabaya sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo kepada TNI dalam penanganan pandemik Covid-19.

“Utamanya, untuk mengintervensi dalam percepatan penanganan pandemik Covid-19 di Jawa Timur, khususnya Surabaya sebagai wilayah episentrum,” jelasnya dalam siaran pers yang diterima redaksi, Jumat (29/5).

Marsda Imran Baidirus mengurai bahwa dirinya ditunjuk oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk  berkoordinasi dengan pemerintah daerah.

“Supaya, kita lebih fokus untuk menangani pandemik,” imbuh Marsda Imran.

Dalam kunjungan ini, Marsda Imran Baidirus memastikan pihak Mabes TNI siap menerjunkan prajurit dalam hal pengamanan.

“Nanti bagaimana, dan seperti apa. Kita siap mendukung, seperti itu,” jelasnya.

Dalam kunjungannya kali ini, Pangkogabwilhan II telah melakukan peninjauan di RSD Indrapura, Surabaya. Dalam kunjungan itu, dirinya memastikan kesiapan para tim medis, ruang isolasi hingga peralatan medik yang berada di RSD tersebut.

Wilayah Surabaya sempat mendapat peringatan dari Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas (Gugas) Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi. Dia khawatir Kota Surabaya bisa menjadi seperti di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China jika penanganan corona tidak serius. Khususnya bila warga tetap nekat dan tidak disiplin dengan prosedur kesehatan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya