Berita

Joni Wahyuhadi, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jatim

Kesehatan

Klaster Baru Di Jatim Bisa Saja Ditemukan Di Sejumlah Lokasi, Ketua Rumpun: Jika Masyarakat Tidak Disiplin Surabaya Bisa Seperti Wuhan

JUMAT, 29 MEI 2020 | 06:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kasus Covid-19 di Jawa Timur melesat tinggi dalam beberapa hari belakangan hingga menimbulkan kekhawatiran. Menyoroti angka kasus yang terus merangkak naik, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, meminta masyarakat tidak menganggap sepele virus ini.

“Jika masyarakat tidak disiplin, maka Surabaya bisa seperti Wuhan,” ujar Joni.

Menurut Joni, angka kasus yang tinggi disebabkan oleh masyarakat yang tidak disiplin dan bukan semata karena saat ini sedang dilakukan pengetesan yang semakin massif.


“Pemerintah provinsi, pemerintah kota, pemerintah kabupaten, semuanya, berupaya untuk melakukan identifikasi, siapa yang sakit dan melakukan tes-tes laboratorium. Tetapi kalau misalkan tes-tes laboratorium yang kita lakukan itu tidak ada penambahan case tidak ada penambahan kluster, ya naiknya tidak seperti sekarang ini. Sekarang ini naiknya ini kan tajam, eksponensial. Dari beberapa konsultasi kita dengan para epidemiologi, ini kenaikannya memang sangat tajam. Dan kenaikan yang sangat tajam ternyata terbukti ada penambahan klaster-klaster,” jelas Joni dalam wawancara ekslusif di MetroTV, Kamis (28/5)

Klaster-klaster baru bisa saja ditemukan di sejumlah lokasi yang kerap dipadati orang-orang tanpa memperhatikan jarak sosial di tengah aturan PSBB, seperti pasar tradisional misalnya.

“Orang yang terinfeksi belum tentu menunjuklan gejala, tetapi sudah bisa menularkan. Lalu siapa saja orang yang pernah bergaul dengan orang yang terinfeksi tapi tidak menunjukkan gejala ini? Saya masih banyak melihat orang di pasar tidak pakai masker, kemudian tidak memperhatikan physical distancing, apalagi. Nah, itu kalau ada satu saja sebagai carier jadi klaster baru lagi.”

Surabaya akhirnya harus memperpanjang lagi masa PSBB hingga 8 Juni. Joni menyebut, PSBB hanyalah alat untuk memutus rantai penularan Covid-19.

Sehingga berapa lama pun masa PSBB jika masyarakatnya tidak mematuhi maka semua akan sia-sia.

“Jangan lupa yang penting itu main behind the gun nya. Ada daerah-daerah tertentu yang kami lihat sangat patuh masyarakatnya,” ujar Joni.

Joni mengingatkan, respon masyarakat sangat dibutuhkan sebagai penentu hasil PSBB. Aparat seharusnya memberikan edukasi yang betul-betul bisa dipahami, dan dalam pelaksanaannya harus lebih represif.

“Represif itu siapa yang melanggar peraturan PBB, yang sudah dibuat oleh pemerintah daerah, harus diberikan sanksi yang tegas,” tutup Joni.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya