Berita

Pelajar di Jepang mengenakan masker/Net

Dunia

Belum Yakin, Jepang Dilema Tentukan Waktu Untuk Mulai Tahun Akademik

KAMIS, 28 MEI 2020 | 11:21 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Seperti halnya Indonesia, pemerintahan di negara lain, termasuk Jepang pun sedang dilanda dilema untuk menentukan waktu yang tepat guna memulai tahun akademik.

Di Jepang, pemerintah terbagi ke dalam tiga kubu, yaitu memulai tahun akademik yang seharusnya pada April 2020 meski terlambat, dimulai pada September, atau pada April 2021. Meski begitu, pilihan dimulai pada April 2021 belum menjadi prioritas pemerintah saat ini.

Surat kabar lokal, Asahi, melaporkan, sekolah di Jepang sudah ditutup sejak Maret karena pandemik Covid-19. Banyak pihak yang khawatir akan tahun akademik yang lebih pendek jika dilanjutkan sesuai aturan sebelumnya.


Sementara jika dimulai pada September, maka akan terjadi reformasi. Keuntungannya, tahun akademik Jepang akan sesuai dengan banyak negara Barat sehingga mempermudah siswa yang akan belajar ke luar negeri. Banyak politisi yang mendukung opsi ini, termasuk Gubernur Tokyo, Yuriko Koike.

Untuk membahas persoalan tersebut, Reuters melaporkan, Partai Demokrat Liberal (LDP) yang bekuasa membentuk panel untuk meninjau opsi. Mantan Menteri Pendidikan, Masahiko Shibayama kemudian dipilih untuk memimpin panel tersebut.

"Sebagian besar anggota parlemen merasa bahwa saat ini, memperkenalkan sistem untuk menunda awal tahun sekolah hingga setengah tahun hingga September bukan sebuah ide bagus," ujar Shibayama.

Ada pun pandel LDP tersebut diharapkan bisa memberikan rekomendasi kepada pemerintah pada pekan depan.

Pada Senin (25/5), Perdana Menteri Shinzo Abe telah mengangkat keadaan darurat untuk Tokyo dan empat prefektur lainnya sehingga saat ini semua wilayah di Jepang sudah bebas dari status tersebut.

Seiring pencabutan keadaan darurat, banyak sekolah yang secara bertahap mulai melanjutkan kelas.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya