Berita

Ekonom senior DR. Rizal Ramli/Net

Politik

Rizal Ramli: Di Awal Maju Mundur, Akhirnya Terserah Hukum Rimba

KAMIS, 28 MEI 2020 | 07:39 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Kegamangan pemerintah dalam menangani wabah virus corona sudah tampak dari awal pagebluk itu masuk ke dalam negeri. Skema penanganan wabah pun membingungkan di awal, mulai dari mewacanakan darurat sipil hingga keukeuh menolak lockdown.

Ekonom senior DR. Rizal Ramli menilai keraguan di awal itu muncul lantaran pemerintah tidak bersedia melakukan realokasi anggaran secara menyeluruh.

Ini mengingat opsi yang akan diambil, mulai dari lockdown maupun Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tetap akan membutuhkan dana besar.

Dana itu salah satunya berguna untuk memberi subsidi ke rakyat, sehingga mereka bisa taat mengikuti anjuran untuk berkegiatan di rumah.

“Jadi memang sejak awal sudah maju mundur untuk biaya lockout atau bahkan PSBB, karena tidak all-out lakukan realokasi anggaran!” tegas Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu dalam akun Twitter pribadi, Kamis (28/5).

Kini, kegamangan pemerintah semakin menjadi-jadi. New normal atau kondisi normal baru di saat pagebluk Covid-19 tengah dipersiapkan. Tujuannya, agar rodak ekonomi berputar kembali.

Padahal di satu sisi, laju grafik corona belum melandai. Bahkan masih konsisten menanjak naik.

Bagi Rizal Ramli penerapan ini seolah membiarkan rakyat untuk berjuang atas hidupnya sendiri. Nantinya, hanya mereka yang kuat, baik dari sisi kesehatan maupun keuangan, yang mampu bertahan di rimba corona.

“Akhirnya terserah, berlaku Darwin’s “the survival of the fittest”, hukum rimba. Kalau kuat hidup, kalau ndak ya bye. Peranan negara marginal, weak governance,” tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya